BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID – Para guru Bahasa Inggris Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Karanglewas mendapatkan pelatihan pembuatan media pembelajaran interaktif berbasis digital. Pelatihan ini diinisiasi oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) Bahasa Inggris dan melibatkan dosen serta mahasiswa dari Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto dan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
Kegiatan yang berlangsung dari Juli hingga Oktober 2024 ini didanai sepenuhnya oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun Anggaran 2024.
Ketua tim pelaksana, Ibu Asfi Aniuranti, S.Pd., M.A., dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, menjelaskan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun media pembelajaran digital agar proses pembelajaran di kelas lebih efektif dan menarik.
“Pembelajaran yang interaktif sangat penting untuk menumbuhkan minat belajar siswa. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para guru dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat pembelajaran digital yang lebih interaktif,” ujarnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi, Guru dan Kepala Sekolah LPIT Harapan Ummat Ikuti Workshop
BACA JUGA:12 SMK di Jawa Tengah Ikuti Lomba Kompetensi Siswa SMK Bidang Teknik Alat Berat
Selain Ibu Asfi, tim pelaksana juga melibatkan Ibu Nuraini Muhassanah, S.Pd., M.Pd. dari Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, serta Bapak Mustasyfa Thabib Kariadi, S.Pd., M.Pd. dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Dua mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto, Nabilah Rizky Khumairo dan Alifia Nur Fauziah, turut membantu dalam pelatihan ini.
Pelatihan ini berfokus pada pemanfaatan aplikasi Canva dan Kahoot. Kegiatan dimulai pada Jumat, 16 Agustus 2024, dengan materi dasar tentang media pembelajaran digital dan cara mengintegrasikan materi pelajaran Bahasa Inggris ke dalam aplikasi tersebut.
Salah satu peserta pelatihan, yang juga merupakan ketua KKG, mengungkapkan antusiasmenya dalam mengenal aplikasi Canva dan Kahoot.
“Kedua aplikasi ini sangat mudah dipahami, bahkan bagi kami yang baru mengenalnya. Fitur-fiturnya, mulai dari membuat desain, presentasi, hingga kuis interaktif, sangat menarik untuk diterapkan dalam media pembelajaran,” tuturnya penuh semangat.
BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi Akademisi, UMP Tandatangani MoU dengan ISSC
BACA JUGA:Terkait Evaluasi Capaian Kompetensi RA/BA/TA, KanKemenag Banyumas Minta Hindari Tes Tertulis
Setelah pengenalan aplikasi, pelatihan dilanjutkan dengan pendampingan pembuatan media pembelajaran interaktif yang dilakukan pada 5-6 September 2024. Para peserta didampingi untuk mengimplementasikan materi pelatihan dan merancang media pembelajaran yang akan digunakan di kelas.
Sebelum dan sesudah pendampingan, para peserta diberikan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman mereka dalam membuat media pembelajaran interaktif berbasis digital. Hasil tes menunjukkan adanya peningkatan kompetensi yang signifikan, sehingga tim pelaksana optimis bahwa para guru mampu merancang media pembelajaran menggunakan Canva dan Kahoot dengan baik.
Setelah pelatihan, peserta diberi waktu sekitar satu bulan untuk menerapkan media yang telah dirancang dan mengevaluasi dampaknya terhadap motivasi dan hasil belajar siswa. Instrumen berupa angket dan lembar observasi digunakan untuk mengukur efektivitas media pembelajaran sebelum dan sesudah diterapkan.