2. Desain dan Struktur
Gear Depan:
Gear depan cenderung lebih sederhana dalam hal desain dan struktur karena posisinya yang dekat dengan motor.
Ini sering kali berarti gear depan memiliki rasio gear yang lebih rendah karena mereka tidak perlu mengirimkan tenaga melalui driveshaft yang panjang. Desain yang lebih sederhana ini dapat membantu dalam mengurangi berat dan kompleksitas sistem.
Gear Belakang:
Gear belakang biasanya lebih kompleks karena harus mengirimkan tenaga melalui driveshaft dan diferensial. Gear belakang sering kali menggunakan sistem seperti hypoid gear atau bevel gear untuk mengubah arah putaran dan mendistribusikan tenaga ke roda belakang.
Kompleksitas tambahan ini membantu dalam menangani torsi yang lebih tinggi dan memberikan traksi yang lebih baik.
BACA JUGA:Perhatikan! 6 Alasan Penting untuk Selalu Melakukan Perawatan pada Timing Pulley Motor Listrik
3. Pengaturan dan Penyesuaian Torsi
Gear Depan:
Pada penggerak roda depan, torsi langsung diterapkan pada roda depan. Gear depan sering kali dirancang untuk memberikan akselerasi yang baik dan stabilitas pada kondisi jalan yang licin.
Distribusi berat yang lebih seimbang pada kendaraan penggerak roda depan juga membantu dalam penanganan dan kontrol kendaraan.
Gear Belakang:
Gear belakang diatur untuk memberikan torsi yang lebih besar kepada roda belakang, yang sering kali menghasilkan akselerasi yang lebih kuat.
Kendaraan dengan penggerak roda belakang cenderung memiliki penanganan yang lebih dinamis dan sporty. Distribusi torsi yang lebih besar pada roda belakang juga membantu dalam mempertahankan traksi, terutama saat berakselerasi cepat atau mengangkut beban berat.