Jika oli terlihat kotor atau berbau tidak normal, segera ganti oli CVT dengan yang baru sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Selain itu, pastikan untuk menggunakan oli CVT yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
2. Periksa Kondisi Roller dan Belt CVT
Roller dan belt merupakan dua komponen kunci dalam sistem CVT pada sepeda motor matic.
Roller bertanggung jawab untuk mempertahankan tekanan yang tepat pada belt, sementara belt mentransfer tenaga dari mesin ke roda penggerak.
Kondisi yang buruk pada roller atau belt dapat menyebabkan CVT slip dan menurunkan performa motor matic.
Untuk memeriksa kondisi roller, pastikan roller tidak aus atau terlalu licin. Roller yang aus dapat mengurangi efisiensi transfer tenaga dan menyebabkan gesekan berlebihan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan CVT slip.
Jika kalian melihat tanda-tanda keausan yang signifikan, segera ganti roller dengan yang baru sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh pabrikan.
Selain itu, periksa juga kondisi belt CVT. Pastikan tidak ada retakan atau tanda-tanda keausan yang berlebihan pada belt.
Belt yang aus atau rusak dapat menyebabkan slip pada CVT dan bahkan putus, yang akan mengganggu kinerja motor matic secara keseluruhan.
BACA JUGA:Kelebihan V-Belt yang Dipasangkan pada Motor Matic
BACA JUGA:Pentingnya Penggunaan Penerangan yang Tepat, Ini Fungsi Lampu Jauh dan Dekat pada Motor Matic
3. Periksa Suhu Mesin
Memeriksa suhu mesin adalah langkah penting untuk mencegah CVT slip, terutama saat terjebak di kemacetan. Suhu mesin yang terlalu tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk slip pada CVT.
Banyak sepeda motor dilengkapi dengan indikator suhu mesin. Jika lampu indikator suhu mesin menyala atau menunjukkan suhu yang tinggi, segera hentikan kendaraan dan biarkan mesin mendingin sebelum melanjutkan perjalanan
Periksa juga radiator untuk memastikan bahwa tidak ada sumbatan atau kerusakan yang menghambat aliran udara atau cairan pendingin.