JAKARTA - Video berjudul 'Paraah!! Ashanty dan Aurel Memalukan Dirinya Sendiri Saat Lomba 17an', di YouTube yang diunggah Anang Hermansyah menuai protes. Video tersebut dianggap telah melecehkan penyandang disabilitas (kaum tuli).
Anang dan Ashanty kemudian mengucapkan permohonan maaf yang diunggah akun gosip Lambe Turah. Permintaan maaf itu menggunakan bahasa isyarat dengan benar.
"Halo nama saya Anang, saya mau minta maaf. Terima kasih," kata Anang Hermansyah dengan bahasa isyarat.
Sementara Ashanty menjelaskan, bahwa penggunaan bahasa Isyarat yang dilakukan oleh Anang pada perayaan 17 Agustus kemarin tidak ada maksud untuk menghina penyandang disabilitas.
"Jadi ceritanya dari video yang diedit kita sedikit cekcok karena ketika mas Anang ngobrol ke kamera, terus-terus ngobrol sama saya. Saya nggak dengerin. Saya sibuk lomba, sampai 'Hey aku lagi ngomong loh'," ujar Ashanty.
"Nah, akhirnya mas Anang pas saya yang lagi ngobrol ke kamera, dia itu mau ngasih isyarat tapi bukan mau ngejek temen-temen tuli tapi dia kayak 'Nih cewek nyinyir banget nih banyak omong banyak omong, pusing nggak mau dengerin'. Tapi dia nggak mau ngomong karena kesel sama saya," sambung Ashanty.
Ditambah lagi, kata Ashanty, editan sang editor videonya semakin menimbulkan persepsi-persepsi. "Sama editor kita bagian belakangnya diedit jadi menimbulkan persepsi," ujar Ashanty.
Ashanty kembali meluruskan, dia bersama Anang tidak ada maksud sedikitpun untuk merendah penyandang disabilitas.
"Dari hati kami yang paling dalam gak ada sedikitpun niat untuk mengejek atau tidak menghargai atau merendahkan, melecehkan bahasa isyarat bahkan kami pun tidak paham kan bahasa isyarat," tuturnya.
Sebelumnya, akun @cbudidharma menilai video berjudul 'Paraah!! Ashanty dan Aurel Memalukan Dirinya Sendiri Saat Lomba 17an' di YouTube dianggap telah menghina kaum tuli. Seharusnya kata dia, sebagai seorang publik figur harus memberikan contoh yang baik.
"Anda seorang artis dan terkenal, sikap Anda akan mempengaruhi orang lain yang masih awam tentang ini (oh, dia memperagakan Bahasa isyarat seperti ini berarti gak apa2 ya?) Jika tidak mau disebut 'tuna isyarat' maka hormatilah kaum tuli. Terima kasih sudah mendengarkan," tulisnya. (din/fin)