PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga meminta masyarakat waspada terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) pada musim penghujan ini. Sebab, Dinkes mencatat kasus DBD di Kabupaten Purbalingga meningkat di awal tahun 2024 ini.
Kepala Dinkes Kabupaten Purbalingga dr Jusi Febrianto mengatakan, berdasarkan data yang ada 90 kasus DBD sudah ditemukan.
"Pada bulan Januari kami menemukan 31 kasus, bukan Februari 51 kasus dan bulan Maret hingga hari ini kami menemukan delapan kasus," katanya kepada Radarmas, Rabu, 27 Maret 2024.
Dia menambahkan, jumlah tersebut, meningkat dibandingkan waktu yang sama pada tahun lalu. Pada tahun lalu hingga akhir Maret hanya ditemukan 30 kasus DBD. Rincianya Januari 2023 ditemukan 11 kasus, Februari sembilan kasus dan Maret 10 kasus.
BACA JUGA:Lima Tahun Terakhir, Kasus DB di Purbalingga Relatif Turun
BACA JUGA:Kasus DBD di Kabupaten Cilacap Meningkat
"(Kasus DBD) Meningkat di mana-mana," tambah mantan Direktur RSUD Panti Nugroho Purbalingga ini.
Jumlah kasus di awal tahun ini sudah mendekati jumlah kasus DBD selama tahun 2023 lalu. Dimana, selama setahun ditemukan 111 kasus DBD.
Dia menjelaskan, meningkatnya kasus DBD di awal tahun ini, disebabkan sarang perindukan nyamuk Aedes Aegepty, sebagai pembawa penyakit DBD meningkat di musim hujan.
Hal itu disebabkan pola hidup bersih masyarakat yang kurang baik, yang memicu banyaknya sarang peirndukan nyamuk menjadi banyak.
BACA JUGA:Inilah 5 Tanda-tanda Awal Demam Berdarah Dengue (DBD)
BACA JUGA:Tren DBD di Banyumas Sepanjang Tahun 2023 Turun, Terjadi 273 Kasus dan 4 Orang Meninggal Akibat DBD
"Botol/gelas/kontainer plastik yang tergeletak dan kena hujan membuat sarang nyamuk baru," lanjutnya.
Melihat meningkatny jumlah kasus DBD tersebut, Dinkes Kabupaten Purbalingga menggiatkan kembali masyarakat untuk melaksanakan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk.
Yakni, dengan 3 M, yakni menutup dan menguras tempat air, serta mengubur barang yg bisa terisi air hujan.