Daging Kambing Lebih Sehat tanpa Santan

Daging Kambing Lebih Sehat tanpa Santan

Kambing selalu menjadi ’’kambing hitam’’. Artinya, daging kambing selalu disalahkan sebagai sumber kolesterol dan lemak jahat. Darah tinggi? Kambing lagi. Kolesterol naik? Selalu disangka kebanyakan makan daging kambing. Padahal, daging kambing memiliki kadar kolesterol yang lebih rendah ketimbang sapi dan unggas. Kalau diolah dengan tepat, daging kambing tidak akan menimbulkan risiko hipertensi maupun meningkatkan kolesterol. ’’Daging kambing baru berkolesterol tinggi jika diolah bersama santan,’’ ujar Muhammad S. Bobsaid, owner dan executive chef restoran Al Hamra. daging-kambing Ada beberapa alternatif hidangan kambing yang diolah tanpa santan. Dalam hidangan khas Timur Tengah, misalnya. Daging kambing diolah untuk sup atau dipanggang. Maka, lebih aman. ’’Lebih aman lagi kalau pakai daging kambing muda karena masih segar dan kolesterolnya lebih rendah daripada kambing dewasa,’’ tutur Muhammad. Daging kambing muda yang bertekstur lembut memang cocok dengan bumbu khas Timur Tengah. Rempah-rempah yang beraroma khas dan berasa kuat menjadi ciri khas Negeri Seribu Satu Malam itu. Selain menetralkan bau khas kambing, rempah-rempah bisa memberikan rasa gurih dan spicy yang memanjakan lidah. Selain rasa, kenikmatan daging kambing terletak pada teksturnya. Pemilihan kambing muda dimaksudkan untuk mendapatkan daging yang lembut dan empuk. Saat hendak memisahkan tulang dari daging, kita tidak perlu bersusah payah memotong. Cukup ditarik sedikit saja, daging sudah terlepas dari tulang dan siap dimakan. Sebelum dimasak, daging kambing muda memang harus mendapat penanganan khusus. Usia kambing yang dinilai layak santap adalah 7–8 bulan. Saat menyembelih, tekniknya harus tepat agar daging yang diperoleh berkualitas. Muhammad menyatakan, daging juga tidak boleh kena air karena bisa menimbulkan bau tidak sedap. Lalu, bersihkan daging dengan menggunakan handuk agar darah dan kotoran hilang. Menikmati hidangan berbahan kambing pun ada aturannya. Hidangan harus disantap saat masih hangat. Terlebih hidangan berupa sup. Jika sudah dingin, lemak sup akan mengendap dan akan membekas di bibir saat dimakan. ’’Nah, untuk hidangan yang dibakar, tekstur daging akan menjadi keras dan terasa hambar jika sudah dingin,’’ kata Muhammad. (len/c15/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: