Memahami Upacara Adat Mahesa Lawung Solo

Memahami Upacara Adat Mahesa Lawung Solo

Memahami Upacara Adat Mahesa Lawung Solo!-Berita Sukoharjo -

RADARBANYUMAS.CO.ID - Upacara adat Mahesa Lawung merupakan warisan budaya berharga yang telah dijunjung tinggi oleh masyarakat Jawa Tengah sejak era dinasti Mataram. Tradisi ini menggambarkan kekayaan budaya dan spiritualitas yang mendalam dalam budaya Jawa. 

Upacara adat Mahesa Lawung berasal dari praktik mengubur kepala kerbau di hutan Krendowahono Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Ritual ini merupakan bentuk permohonan keselamatan kepada Tuhan. 

Dilaksanakan setiap hari Senin atau Kamis di bulan Rabiul Akhir (bulan keempat dalam kalender Jawa), upacara ini mencerminkan kepercayaan mendalam terhadap kekuatan spiritual.

Upacara adat Mahesa Lawung memiliki tata cara dan rangkaian acara yang khusus. Ritual dimulai dengan persiapan oleh para pemangku adat dan dilanjutkan dengan prosesi penguburan kepala kerbau. Setelahnya, masyarakat berkumpul untuk melakukan doa bersama dan menyampaikan permohonan keselamatan serta keberkahan.

BACA JUGA:Grebeg Sudiro, Bukti Indahnya Akulturasi Budaya Tionghoa dan Jawa

BACA JUGA:Grebeg Maulud Solo, Perpaduan Budaya dan Agama

Pengageng Budaya Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Satrio Hadinegoro, memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan ritual Mahesa Lawung. Dalam pandangannya, upacara ini bukan hanya sekadar tradisi, melainkan juga warisan spiritual yang harus dijaga dengan penuh kehormatan.

Meskipun berkaitan erat dengan tradisi masa lampau, Mahesa Lawung memiliki signifikansi yang relevan dalam konteks masyarakat modern. Upacara ini mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, kepercayaan kepada Tuhan, dan pentingnya menjaga harmoni dengan alam. 

Tujuan Upacara Adat Mahesa Lawung

Tujuan utama dari upacara adat Mahesa Lawung adalah memurnikan jiwa manusia dan membawa kesucian dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kepercayaan lokal, penguburan kepala kerbau di hutan Krendowahono melambangkan pemisahan dari sifat-sifat buruk dan negatif yang mungkin menghantui manusia. Ini adalah langkah penting menuju kesucian dan kedamaian spiritual.

Prosesi Upacara Adat Mahesa Lawung

Ritual dimulai di Bangsal Sewayana Siti Hinggil Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, dipimpin oleh Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Acara dibuka sebelum sesaji kepala kerbau berserta ubarampenya dibawa ke alas Krendhowahono. 

Prosesi upacara adat dimulai dengan adanya persiapan seperti Proses memperleh bahan sesaji, Mengolah sesaji dan prosesi upacara adat Mahesa Lawung yang sarat akan makan dan tujuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: