Roti Ganjel Rel, Kudapan Legendaris Semarang yang Terus Berinovasi!

Roti Ganjel Rel, Kudapan Legendaris Semarang yang Terus Berinovasi!

Roti Ganjel Rel-NyambungTerus-

Roti ontbijtkoek diberi nama roti ganjel rel. Awal penamaan roti ganjel rel punya beberapa pendapat. Pertama dikarenakan bentuk roti yang mirip dengan benda yang digunakan sebagai penahan rel kereta api atau dalam bahasa Jawa disebut “ganjel rel”.

Sementara ada pendapat lain yang tak kalah kuat yakni penamaan roti ganjel rel berasal dari penyempurnaan sebutan orang-orang zaman dahulu yang menyebutnya “ganjril”.

Cita rasa roti ganjel rel  yakni manis dengan aroma rempah-rempah yang teramat sedap. Bahan utamanya yakni tepung gaplek, hula jawa, dan berbagai rempah yang mudah didapatkan di Indonesia.

BACA JUGA:Lumpia Gang Lombok, Kuliner Legendaris yang Mencuri Hati di Semarang

BACA JUGA:Mengenal Kuliner Semarang Tahu Pong Renyah dan Gurih

Seiring berjalannya waktu, roti ganjel rel tradisional kian tergerus zaman karena banyaknya kudapan modern yang lebih dipilih oleh generasi masa kini.

Karena itulah banyak sekali penjual roti  ganjel rel yang menginovasi roti ini agar terus survive dan disukai masyarakat. Salah satunya yakni Ibu Aunil, pemilik produk roti ganjel rel khas Semarang dengan merek Masjuki.

Aunil berhasil menginovasi roti ganjel rel yang terkenal bantat menjadi roti empuk dengan gizi yang lebih tinggi. Salah satu keresahan penikmat roti ganjel rel selama ini memang ada pada teksturnya yang bantat dan alot.

Aunil sukses membuat formula agar roti ganjel rel tak  bantat lagi. Pada mulanya,  takmir Masjid Kauman memintanya untuk membuat roti ganjel rel  untuk Dugderan dalam tekstur yang otentik.

BACA JUGA:Bandeng Presto Semarang, Cita Rasa Legendaris yang Konsisten!

BACA JUGA:Taman Kelinci Semarang, Wisata Edukasi yang Menyenangkan

Namun permintaan tersebut dirasa tidak cocok dengan zaman yang telah berubah. Jika segera tidak dimodifikasi maka hanya akan menjadi makanan tahunan yang dimakan hanya saat acara Dugderan saja.

Pada saat Dugderan 2009, ia jadikan sebagai momentum untuk memodifikasi roti ganjel rel agar tetap eksis layaknya lumpia, wingko, hingga bandeng. Akhirnya ia mulai membenahi teksturnya.

Menariknya, inovasi dari Aunil membuahkan hasil. Banyak yang merespon bahwa roti ganjel rel buatannya enak. Hingga akhirnya pada Dugderan 2012, pesanan Takmir Masjid Agung Semarang mencapai 1500 potong dengan versi Bu Aunil.

Bahkan sebelum mengalami pandemik, pesanan Aunil bisa mencapai 10.000 potong. roti ganjel rel Bu Aunil atau yang bermerek Marjuki ini dibanderol dengan harga Rp35 ribu untuk per bungkusnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: