Mecah Paruk, Tradisi Masyarakat Kebumen Menyambut Kehamilan Dua atau Lebih Perempuan Bersaudara
Mecah Paruk Menjadi Tradisi di Kebumen Ketika Dua atau Lebih Perempuan yang Bersaudara Hamil Bersamaan-Pinterest -
Wingka atau pecahan genting yaitu alat yang digunakan untuk membayar dalam tradisi Mecah Paruk. Terdapat beberapa persyaratan Wingka yang boleh digunakan yaitu Wingka yang sudah diguyur air yang berada di bawah talang air rumah sendiri. Namun jika tidak punya, boleh meminta kepada orang lain, tetapi tidak boleh menggunakan Wingka hasil curian karena dianggap tidak suci.
Wingka tersebut menjadi simbol yang bermakna harta yang suci yang didapatkan, digunakan, serta disebarkan dengan cara yang halal.
6. Mecah Paruk
Mecah Paruk termasuk dalam simbol yang mengungkapkan harapan dari keluarga si jabang bayi agar proses persalinan nantinya berjalan dengan lancar. Selain itu, paruk yag dipecah di perempatan jalan juga memiliki fungsi sebagai "tandes dalan" sehingga jalanan tidak becek saat turun hujan.
Jadi, mecah paruh termasuk tradisi yang merepresentasikan harapan dari keluarga agar kelak saat si bayi lahir akan tumbuh menjadi seseorang yang suka bersamal, salah satunya dengan melakukan sedekah.
Itulah tradisi Mecah Paruk yang hingga saat ini masih dilestarikan oleh masyarakat Kebumen, khususnya Desa Arjowinangun. Apakah kamu tertarik untuk mengikutinya? (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: