Mbekayu Ari Jualan Jamu Tradisional Sejak SMP, Bermula Lima Gelas Hingga Rambah Pasar Luar Negeri
Mbekayu Ari meracik jamu tradisional di dapur rumahnya, Selasa (1/8). Pemasaran sudah mulai merambah ke luar negeri.-Fijri Rahmawati/Radar Banyumas-
Lawan kantuk, ibu dua anak itu gesit menyiapkan bahan untuk diolah menjadi jamu yang dipesan pelanggan. Sebab, pukul 07.00 pagi harus didistribusikan. Sedangkan pekerjaan semua manual kecuali bagian menghaluskan kunir sudah menggunakan mesin.
Lalu, sekira pukul 10.00 siang kembali lagi produksi untuk pesanan berikutnya dibantu oleh satu orang. Kadangkala, hingga sore menjelang pukul 17.00 wib baru selesai. Kerja keras demi kepuasan pelanggan.
Dari jerih payahnya itu, Mbekayu Ari memiliki sebanyak 20 reseller yang tersebar di wilayah Kabupaten Banyumas dan beberapa di kabupaten tetangga.
Kemampuan Mbekayu Ari dalam dunia jamu sudah tidak diragukan lagi. Ia pernah didapuk untuk mendampingi lembaga pendidikan dalam lomba sekolah sehat dan mengantarkan menjadi juara satu tingkat nasional.
Baru-baru ini, usaha jamu Mbekayu Ari di rumahnya di Desa Kedunguter Kecamatan Banyumas menjadi tujuan untuk implementasi kurikulum merdeka dari sekolah asal Susukan, Banjarnegara.
Meskipun sudah banyak capaian, seperti pemasaran telah merambah ke luar negeri yakni Hongkong padahal jamu murni tanpa bahan pengawet. Mbekayu Ari masih mempunyai impian untuk lebih banyak menyerap tenaga kerja dengan mendirikan pabrik.
"Usaha ini sekaligus untuk melestarikan warisan leluhur, sehat lewat jamu tradisional," tandas Mbekayu Ari. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: