Petani Perhatikan Penggunaan Urea Kalau Tak Mau Terjadi Hal Ini
Petani di Desa Nusadadi melaksanakan gerakan pengendalian massal untuk membasmi serangan kresek di areal persawahan seluas lima hektare-BPP untuk RADARMAS-
BANYUMAS-Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Sumpiuh mencatat tanaman padi pada areal persawahan seluas lima hektare di Desa Nusadadi terindikasi diserang penyakit kresek.
Tanaman padi varietas mekongga berusia sekitar 14 hari setelah tanam mengalami gejala daun mengering. Guna menghentikan penyebaran kresek maka dilakukan gerakan pengendalian.
"Kresek cepat sekali menyebar. Oleh karena itu, gerakan pengendalian secara massal supaya efektif dan efisien," jelas Koordinator Penyuluh BPP Kecamatan Sumpiuh Suwinarto, Kamis (22/6).
Dari hasil pengamatan BPP Kecamatan Sumpiuh pada areal persawahan tersebut. Salah satu pemicu serangan kresek yaitu tanaman padi kelebihan pupuk urea.
BACA JUGA: Retribusi Pasar Hewan Ajibarang Sepekan Jelang Idul Adha Meningkat 10 Persen
Ciri fisik tanaman padi kelebihan pupuk urea berupa daun berwana hijau menghitam. Tanaman memang tampak subur namun jaringannya dalam kondisi lemah. Sehingga rentan terhadap organisme pengganggu tanaman diantaranya kresek.
"Gerakan pengendalian menggunakan aplikasi agen hayati, PGPR dan paeni basilus sp. Sehingga lebih ramah lingkungan," rinci Suwinarto.
Sehubungan dengan hal tersebut, BPP Kecamatan Sumpiuh memberikan edukasi kepada petani untuk penggunaan pupuk berimbang. Pemberian pupuk disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Di sisi lain aplikasi pupuk berimbang dapat menghemat atau efisiensi pupuk.
BACA JUGA: Polsek Sokaraja Raih Penghargaan Polsek Terbaik Kompolnas Award 2023
Serangan kresek pada tanaman padi bisa mengakibatkan kerugian pada petani. Sebab, produktivitas panen berkurang. Kondisi paling buruk adalah padi gabug.
Oleh karena itu, petani dihimbau supaya lebih memperhatikan pola dan dosis pemberian pupuk urea ke tanaman padinya. (fij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: