Aplikasi Biosaka Diminati Petani Banyumas

Aplikasi Biosaka Diminati Petani Banyumas

Salah satu petani di wilayah Kecamatan Banyumas sedang penyemprotan biosaka ke tanaman padi, Rabu (3/5).-Sugiyanto untuk Radarmas-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Di wilayah Kecamatan Banyumas, mulai bermunculan petani yang mengaplikasikan biosaka untuk tanaman padi.

Penyuluh Pertanian Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Banyumas, Sugiyanto menuturkan, Apilkasi Biosaka merupakan hal baru bagi petani. Meski Biosaka sudah ditemukan sejak 2006 silam.

Sehingga, hasil dari tahapan proses Aplikasi Biosaka pada tanaman masih dalam pengamatan. Petani maupun dirinya, disebut Sugiyanto belum dapat menyimpulkan. Pengamatan terus berlangsung hingga panen mendatang.

BACA JUGA:Dorong Simpang Jalan Nasional Miliki ATCS di Kabupaten Banyumas

"Dari pengamatan, pertumbuhan tanaman bagus. Terlihat daun hijau segar, subur, sehat. Saat ini, hama penyakit pada tanaman padi aplikasi biosaka tidak ada," papar Sugiyanto, Kamis (4/5).

Biosaka Mampu Melindungi Tanaman dari Hama

Biosaka bukan pupuk. Biosaka adalah elisitor yakni molekul signal yang memacu terbentuknya metabolit sekunder di dalam kultur sel.

Elisitor biosaka terbuat dari larutan tumbuhan atau rerumputan yang diketahui mampu melindungi tanaman dari serangan hama dan penyakit.

BACA JUGA:Dua Kelompok Pemuda Terlibat Tawuran di Jalan Sunan Ampel Tambaksogra Sumbang, 2 Orang Jadi Korban

Tumbuhan atau rerumputan bahan elisitor biosaka mudah diperoleh. Sebab, terdapat di lingkungan sekitar.

"Aplikasi biosaka juga menghemat penggunaan pupuk kimia. Namun, petani yang aplikasi biosaka masih minim," imbuh Sugiyanto.

Oleh karena itu, penyuluh pertanian terus mendorong petani untuk beralih dari perlakuan kimia ke organik. Termasuk diantaranya aplikasi biosaka. Selain sehat, sekaligus menekan biaya produksi. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: