Mudik Tak Picu Lonjakan Kasus Covid-19, Angka Kecelakaan Turun Hingga 40 Persen

Mudik Tak Picu Lonjakan Kasus Covid-19, Angka Kecelakaan Turun Hingga 40 Persen

Dante Saksono, Wakil Menteri Kesehatan JAKARTA - Indonesia semakin melonggarkan pembatasan Covid-19 pasca mudik Lebaran. Sebab, angka kasus harian terbilang rendah di bawah 500 orang sehari, kematian di bawah 10 jiwa, dan positivity rate di bawah 1 persen. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono merasa semakin percaya diri bahwa kasus Covid-19 terkendali. "Kita lihat bahwa cuti bersama Lebaran ini tidak meningkatkan kasus Covid-19, jadi keliatannya kita sudah mulai merasa agak pede terhadap situasi ini," kata Dante, kemarin. Dante menjelaskan alasan kasus Covid-19 bisa terkendali meski mudik Lebaran mencapai puncaknya. Kuncinya adalah vaksinasi yang membentuk antibodi dan kekebalan. "Sebabnya itu antara lain adalah karena angka antibodi di kita sudah semakin lebih baik, ini ada penelitian antibodi terhadap Covid-19 yang diselenggarakan dua kali di Desember 2021 dan di Maret 2022, di Maret 2022 itu sudah ada 96 persen sudah menunjukan hasil positif. Sehingga kebal terhadap Covid-19 ini," jelasnya. Menurutnya angka itu menunjukan bahwa kasus tidak terlalu tinggi karena masyarakat sudah mempunyai kekebalan tubuh yang mungkin didapat dari infeksi alami yang tidak diketahui oleh Orang Tanpa Gejala (OTG). Dan juga dari vaksinasi. "Terlihat periode Maret dan Desember jika dibandingkan bahwa keliatan kita mengalami peningkatan antibodi di populasi sehingga peningkatan itu merupakan salah satu hipotesa kenapa angka Covid-19 kita semakin rendah, itulah mengapa mudik tak menyebabkan lonjakan kasus," katanya. https://radarbanyumas.co.id/banyak-kecelakaan-bus-menko-sebut-banyak-perusahaan-belum-terdaftar/ Di bagian, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menuturkan, angka kecelakaan pada penyelenggaraan mudik 2022 mengalami penurunan signifikan. Adapun angkanya tercatat menurun hingga 40 persen. Dante Saksono, Wakil Menteri Kesehatan "Kecelakaan itu turun 40 persen. Bahkan meninggal dunia turun 72 persen, jadi satu angka yang sangat signifikan jumlah kecelakaan,” terangnya dalam konferensi pers, Selasa (24/5). Penurunan angka kecelakaan ini karena turunnya jumlah pemudik dengan sepeda motor. Untuk diketahui, Kemenhub terus mengimbau agar para pemudik tidak menggunakan sepeda motor. "Sebagai gantinya diarahkan untuk mengikuti program mudik gratis dari pemerintah," jelasnya. Selain itu, juga terjadi penurunan penggunaan angkutan wisata, di mana biasanya yang dioperasikan adalah bus bekas AKAP. Bahkan, bus tersebut kadang-kadang tidak terlacak kelayakannya baik supirnya maupun armadanya. "Seperti kita ketahui bahwa bus angkutan wisata adalah bus bekas AKAP yang digunakan secara individual dan itu kadang-kadang tidak terlacak. Apakah supirnya benar, busnya benar, itu tidak terlacak," imbuhnya. Menhub juga mengatakan, menurunnya angka kecelakaan pada penyelenggaraan mudik terjadi karena masyarakat mematuhi imbauan yang dikeluarkan pemerintah. “Kita juga mengimbau kepada Polda, Dishub untuk melakukan low enforcement terhadap bus-bus wisata karena bus wisata itu bahaya,” tutup dia. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: