Pernyataan Direktur BLUD Dinilai Tak Benar, Soal Pemberitahuan Kios Sebelum Bayar Sewa di Taman Mas Kemambang
STRATEGIS : Kios pedagang di Taman Apung Mas Kemambang bagian kolam terlihat cukup strategis. Lokasinya berada di titik keramaian pengunjung wisata tersebut.-Foto YUDHIS FAJAR/RADARMAS-
Sammy, pedagang lain yang juga di kios Kincir, pun senasib. Setelah uang sewa tersebut diberikan, baru kemudian dari pihak BLUD menyerahkan nomor kios.
"Iya, baru diserahkan setelah membayar," kata dia.
Pedagang lain, Ivan W malah baru tau nomor kios sehari setelah tanda tangan kontrak. Itupun melalui grup WA yang dibuat oleh BLUD.
"Di situ dishare data pembagian tenantnya," kata dia.
BACA JUGA:BLUD-UPTD Lokawisata Baturraden Pesimis Capai Target
Dia menambahkan, sewaktu dirinya tanda tangan kontrak di kantor BLUD, dirinya sudah sempat bertanya pembagian tenant atau kios.
"Namun oleh petugas BLUDnya disuruh tunggu kabarnya," katanya.
Hal yang sama dialami juga Andini M. Pedagang di kawasan kincir.
"Saya masih ada bukti juga bahwa nomor kios tidak langsung diserahkan," tuturnya.
Saat itu dirinya sudah bertanya melalui pesan WA kepada admin, namun diminta untuk menunggu.
"Padahal sudah bayar," ujar dia.
BACA JUGA:Genjot PAD Pariwisata, Minta BLUD Harus Terus Berinovasi
Para pedagang itu pun kembali mempertanyakan dasar pembagian kios. Apalagi ada lokasi yang sangat strategis dan semula tidak ditawarkan oleh BLUD untuk dijadikan lokasi jualan, namun akhirnya jadi tempat jualan.
"Yakni di lokasi utama di perahu-perahuan kolam. Yang bikin kami heran informasi dari direktur BLUD saat pertemuan di pendopo bupati, harga sewanya lebih murah, hanya Rp 5 juta setahun. Bagaimana bisa begini? Sungguh kami berharap ada keadilan demi kemajuan wisata Banyumas," imbuh Wahyu Setia.
Terpisah dikonfirmasi, Direktur BLUD, yang menaungi pengelolaan Mas Kemambang, Yanuar Pratama mengatakan, polemik pembagian kios akan dibahas antara BLUD dengan penyewa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: