Desa Blater, Kecamatan Kalimanah-Sopir Mikrobus Jadi Kades
MENJADI sopir angkutan mikrobus Purwokerto-Bobotsari pernah dilakoni Sukanto selama beberapa tahun. Kemudian ketika ada pemilihan kepala desa (Pilkades) Desa Blater tahun 1998, Sukanto ikut berkompetisi. Berkat dukungan keluarga dan simpatisan, Sukanto terpilih menjadi Kepala Desa (Kades) Blater periode 1998-2008 dalam usia 27 tahun. Selain menjadi sopir angkutan penumpang umum, Sukanto bekerja keras untuk membiayai hidup keluarganya dengan membuka usaha selipan padi. Lokasi selipan dibangun tidak jauh dari rumahnya di Dusun Karangso. Usaha kerasnya membuahkan hasil. “Setelah habis masa jabatan kades periode pertama delapan tahun, saya kembali menekuni bisnis selipan. Saya menjalani kehidupan setelah purna kades dengan enjoy. Rezeki yang diterima selalu saya syukuri,” kata Sukanto. Kemudian saat ada pilkades lagi, Sukanto (42), terketuk hatinya untuk mencalonkan kembali. Dia memberanikan nyalon lagi karena sudah mempunyai pengalaman menjadi kades. Warga Blater masih mendukungnya, dan Sukanto terpilih kembali menjadi Kades Blater periode kedua (2014-2010). Sukanto yang sekarang berusia 46 tahun, mengaku dalam siswa waktu dua tahun menjabat akan merampungkan program yang ada diangan-angannya. Yakni membangun gapura gerbang masuk komplek Kantor Desa Blater dan membangun musola yang ditargetkan tahun 2017 bisa selesai. Menurutnya, penggunaan dana desa (DD) 2017 diantaranya untuk pembangunan rabat beton di wilayah Kadus IV sebesar Rp 150 juta, pembangunan saluran irigasi Siceting di Kadus II dan Dusun III sebesar Rp 120 juta. Perbaikan jalan aspal di RW 03 dan RW 04, dan pengaspalan Jalan Jepang di RT 03 RW 01 sebesar Rp 65 juta. “Usaha ricemill sampai sekarang masih jalan. Dalam waktu dekat saya akan membangun sarana olahraga untuk umum, arena futsal. Saya sudah belajar kepada beberapa teman yang punya usaha futsal. Kalau arena futsal sudah jadi, ricemill akan ditutup,” ujar Sukanto. (nis/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: