ACT Distribusikan Bantuan APD untuk Tenaga Medis RSUD Kota Salatiga

ACT Distribusikan Bantuan APD untuk Tenaga Medis RSUD Kota Salatiga

SALATIGA – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah terus merespon permintaan APD dari puskesmas maupun rumah sakit yang membutuhkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD). Kali ini, sebanyak 30 paket hazmat suit dan 30 paket face shield didistribusikan untuk RSUD Kota Salatiga pada Selasa (5/5) siang. Giyanto selaku Kepala Cabang ACT Jateng menginformasikan jika bantuan ini adalah rentetan dari program Bersama Selamatkan Bangsa utamanya bagi tenaga medis. “Sampai dengan saat ini ikhtiar kita membersamai berbagai rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya sudah menyebar di lima lokasi berbeda. Pertama kita berikan bantuan untuk RS. Permata Medika Semarang, yang kedua di Puskesmas Demak, lalu RS Baitul Hikmah di Kendal, selanjutnya RS Nurusyifa Kudus yang terakhir di Salatiga ini,” ungkap Giyanto. Sementara dari pihak RSUD Kota Salatiga sangat menyambut baik bantuan APD yang diberikan. Siswanto Kepala Instansi Tenaga Medis mengatakan, “Mewakili rumah sakit, saya ucapkan terimakasih atas kepedulian yang diberikan masyarakat Indonesia melalui ACT dan para relawan kemanusiaan yang terlibat.Sampai saat ini berdasarkan data pemerintah Kota Salatiga kasus positif Covid-19 sebanyak 2 orang sementara Pasien Dalam Pantauan (PDP) 2 orang. Kami berharap itu yang terakhir,” katanya. Ia mengimbau kepada masyarakat yang datang di beberapa fasilitas kehehatan untuk mengatakan keluhan yang sebenarnya disertai kronologis yang jelas. “Kondisi di Poliklinik sangat rawan bagi tenaga medis karena sering ditemui masyarakat yang tidak terbuka dalam memberikan informasi seputar keluhan kesehatannya. Kondisi itu yang menyebabkan kami harus selalu mengenakan APD lengkap agar tetap bisa memberikan pelayananterbaik pada masyarakat,” imbuh Siswanto. Pihak rumah sakit juga selalu mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan selalu mengenakan masker “Pernah ada kejadian salah satu masyarakat yang tidak jujur kepada tim medis tentang kondisi kesehatannya dan akhirnya kini dia harus dikarantina. Oleh karena itu mari bersama-sama menjaga diri dengan memakai masker, menjaga jarak agar tidak membahayakan tenaga medis dan orang sekitar,” pungkas Siswanto.(den/rdr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: