Deflasi Kota Purwokerto Peringkat Pertama di Jateng
Darmadi, Kasi Statistik dan Distribusi BPS Purwokerto PURWOKERTO - Dibanding pada Bulan Juni lalu, Kota Purwokerto mengalami peningkatan inflasi sebesar 0,40 dimana pada inflasi bulan Mei hanya sebesar 0,16 persen. Pada bulan Juli 2020, Kota Purwokerto mengalami deflasi sebesar 0,20 persen. Hal itu disebabkan terjadinya penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) di dua kelompok pengeluaran yang dominan yaitu kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 1,10 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,55 persen. "Penyebab utama deflasi di bulan Juli 2020 ini adalah penurunan harga komoditas bawang merah khususnya, daging ayam ras bawang putih, gula pasir, kemudian kalau dari yang pendidikan itu dikelompok khas sekolah menangah pertama, kemudian juga dari angkutan antar kota, komoditas apel, nangka muda, udang basah dan sawi, itu penyebab deflasinya karena ada penurunan harga," kata Darmadi, Kasi Statistik dan Distribusi BPS Purwokerto kepada Radarbanyumas.co.id, Rabu (5/8). Dan dengan tingkat deflasi sebesar 0,22 persen itu, Darmadi menambahkan, Kota Purwokerto kemudian menempati peringkat pertama dari 6 Kota dan Provinsi yang diamati se Jateng untuk tingkat deflasinya. https://radarbanyumas.co.id/juli-deflasi-010-persen-tidak-wajar/ https://radarbanyumas.co.id/dihantam-pandemi-bahan-baku-logam-naik/ "Kemudian untuk Provinsi dari 6 Kota yang diamati, deflasi Kota Purwokerto menempati peringkat kesatu. Karena Dari 6 kota itu semuanya mengalami deflasi, deflasi tertinggi memang dikita 0,20 persen, sedangkan deflasi terendah itu di Kota Surakarta 0,03 persen," pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: