Jalur Disabilitas di Purwokerto Terlalu Sempit
Kondisi Kusam, Kurang Terawat PURWOKERTO - Fasilitas bagi penyandang difabel atau disabilitas belum merata di semua trotoar di Purwokerto. Hanya ada beberapa yang sudah dilengkap jalur khusus disabilitas. Seperti di Jalan Gerilya, Jalan Merdeka, dan Jalan Wirya Atmaja atau yang terkenal dengan Jalan Bank. Sayangnya, meski sudah ada, kondisinya juga memprihatinkan. Selain sempit, terlihat kusam dan tidak menarik. Yuli, warga Purwokerto mendukung adanya jalur khusus untuk kaum disabilitas. Hanya saja, dia menyayangkan kondisi trotoar disabilitas di Jalan Merdeka yang dapat dikatakan kurang terwat. Sebab, di beberapa bagian ada yang sudah sedikit retak. "Dan dari warnanya juga sudah kusam, mungkin itu tidak berpengaruh jika dilewati oleh kaum tuna netra, tapi kalau dilihat sekilas jadi tidak menarik," katanya. Yuli pun menuturkan, untuk lebarnya juga dirasa kurang, seperti di sepanjang trotoar yang ada di Jalan Merdeka. Menurutnya, kalau untuk jalan kaki kaum tuna netra harus berhati-hati. "Bisa juga dikarenakan lebar trotoar yang tidak sama, ada yang lebar dan ada yang menyempit," tuturnya yang sering melewati trotoar Jalan Merdeka. Kepala Seksi Peningkatan Kualitas Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas, Antik Kusharyanti mengakui trotoar untuk kaum disbilitas memang belum tersebar di semua trotoar yang ada di Purwokerto. Selain terkendala biaya, untuk menambahkan trotoar disabilitas pada trotoar yang sudah ada tentu harus membongkar yang lama. "Satu ubin untuk trotoar saja harganya mahal, jadi bisanya bertahap," ujar Antik. Selain itu, untuk membuat trotoar disabilitas juga harus menyesuaikan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan pejalan kaki di Kawasan Perkotaan. Di mana untuk peletakan ubin trotoar disabilitas berjarak 60 centimeter dari bangunan dan tidak terlalu dekat dengan jalan. Antik mengatakan, tahun ini tidak ada alokasi anggaran penambahan trotoar disabilitas. Sebab, pihaknya sedang fokus untuk memperbaiki trotoar yang rusak di beberapa titik di wilayah Purwokerto kota, dengan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2017 Rp 1 miliar. Selain itu, juga ada pembuatan trotoar di wilayah Kecamatan Cilongok dan Wangon dengan alokasi APBD sebear Rp 680 juta untuk Cilongok, dan Rp 800 juta untuk Wangon. "Kalau di keuda trotoar baru ini, sekaligus dipasang untuk trotoar disabilitas," pungkas Antik. (ely/acd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: