DPRD Majalengka Belajar Darurat Bencana ke Banyumas

DPRD Majalengka Belajar Darurat Bencana ke Banyumas

PURWOKERTO- Komisi III DPRD Majalengka belajar penganggaran darurat bencana ke Kabupaten Banyumas. Dalam kunjungannya pada Senin (14/2) kemarin, pengalokasian anggaran kedaruratan bencana menjadi fokus pembahasan, termasuk aplikasinya di tengah-tengah daerah rawan bencana. Ketua Komisi III DPRD Majalengka, Sutrisno mengatakan, pemilihan Kabupaten Banyumas dalam kunjungan mereka kali ini, bukannya tanpa alasan. Menurutnya, selama dua tahun terakhir ini, penanganan bencana di Banyumas relatif lebih cepat dibandingkan dengan daerah-daerah lain. "Kita ingin mengetahui, untuk alokasi kedaruratan bencana di Banyumas masuk dalam pos apa, lalu pengelolaannya di dinas apa. Karena di Majalengka sampai saat ini belum dapat dilakukan mengingat belum ada alokasi anggaran untuk itu," jelasnya. Dia bersama tiga anggota Komisi III lainnya, ditemui Kepala BPBD Banyumas, Prasetyo Budi Widodo dan plt Sekwan Agus Nur Hadie. Menurut Sutrisno, selain cukup baik dalam penanganan kedaruratan bencana, secara geografis Kabupaten Banyumas juga hampir sama dengan Majalengka, dimana sama-sama berada di daerah rawan bencana seperti longsor dan banjir. Plt Sekwan, Agus Nur Hadie, mengapresiasi kunjungan Komisi III DPRD Majalengka. Komisi III DPRD Majalengka, memang membidangi pembangunan dan infrastruktur. Sehingga sangat berkaitan juga dengan kebencanaan. Agus menjelaskan, saat ini di Banyumas, alokasi kedaruratan bencana sudah dianggarkan di BPBD Banyumas. Sehingga proses penanganan bencana jauh lebih cepat. Sebelumnya, dana kedaruratan bencana memang dialokasikan di DPPKAD (saat ini menjadi Badan Keuangan Daerah). Sehingga perlu waktu untuk pencairan anggaran, dan imbasnya penanganan darurat dirasa lebih lambat. "Kita belajar dari bencana Plandi beberapa waktu lalu, dimana alokasi anggaran kedaruratan bencana belum di BPBD. Sehingga terkesan lama. Namun yang jelas pemerintah tetap mengupayakan untuk segera melakukan penanganan," jelasnya. Menurut Agus, selain peran BPBD, peran oraganisasi sosial seperti Tagana, Pramuka, serta para relawan yang ada di Banyumas juga menjadi pendukung tanggap bencana di tahun 2017 ini. (bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: