Andalkan Sukuk untuk Biayai Proyek Infrastruktur

Andalkan Sukuk untuk Biayai Proyek Infrastruktur

Ilustrasi-pembangunan-di-Banten JAKARTA – Kementerian Keuangan kini menjadikan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk sebagai andalan pembiayaan infrastruktur. Sejak kali pertama diluncurkan pada 2008, sukuk yang diterbitkan mencapai USD 38 miliar atau setara Rp 503 triliun. Menkeu Bambang Brodjonegoro menyatakan, outstanding sukuk hingga 10 Mei mencapai USD 29 miliar atau setara Rp 380 miliar. Sukuk berkontribusi 15 persen dari total surat berharga pemerintah, baik dalam denominasi Rupiah maupun valas. ”Indonesia adalah penerbit sukuk terbesar di dunia untuk total penerbitan dan outstanding,” katanya. Sukuk yang dirilis pemerintah memang selalu laris. Bahkan, permintaan terhadap sukuk yang diterbitkan pada Maret lalu 3,5 kali lebih besar jika dibandingkan dengan target awal USD 2,5 miliar. ”Permintaannya mencapai USD 8,6 miliar,” jelas Bambang. Mantan kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan itu menguraikan, aset industri keuangan syariah pada periode 2014 mencapai USD 2,1 triliun. Pertumbuhan rata-rata pada periode 2009–2014 mencapai 17,3 persen per tahun. Bank syariah dan sukuk mendominasi pembiayaan global sampai 80 persen. Secara umum, total aset bank syariah mencapai USD 1,7 triliun atau tumbuh 14,1 persen dalam kurun waktu 2009–2014. Besarnya permintaan sukuk didorong tingginya kebutuhan pembiayaan infrastruktur dan asuransi. Sukuk lazim digunakan 30 negara untuk membangun infrastruktur, termasuk negara-negara sekular seperti Inggris, Hong Kong, Luxembourg, dan Afrika Selatan. Di Indonesia, dana dari emisi sukuk digunakan untuk membangun infrastruktur, seperti jalan tol, jembatan, pembangkit listrik, waduk, dan fasilitas lain. Hingga 2019, kebutuhan pendanaan untuk proyek-proyek itu mencapai Rp 5 ribu triliun. Hampir separo anggaran berasal dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Pemerintah sudah menerbitkan sukuk ritel untuk penambahan basis investor terutama dari individu atau ritel. Sejak 2008, sukuk ritel yang diterbitkan mencapai Rp 31,5 triliun sedangkan total investor sukuk ritel tahun ini 48.444 investor. (ken/c5/noe)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: