Perajin Logam di Purbalingga Diminta Berinovasi
BIMTEK: Kegiatan peningkatan manajemen UPT yang diadakan Kementerian perindustrian RI di UPT Logam Purbalingga. PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, akan membantu penyaluran produk Industri Kecil Menengah (IKM) logam di Kabupaten Purbalingga. https://radarbanyumas.co.id/pemerintah-dorong-ukm-pasok-industri-manufaktur/ Hal itu diungkapkan Kabid Perindustrian Dinperindag Kabupaten Purbalingga Hendro Prasetyo, di sela-sela Bimtek manajemen UPT di UPT Logam Purbalingga, Rabu (2/6). “Kami terus mendorong perajin logam untuk berkembang. Salah satunya dengan cara menjembatani antara kebutuhan pasar dengan para perajin. Seperti kerjasama dengan PT SAS Autoparts, perusahaan spare part atau suku cadang,” katanya. Selain itu, Dinperindag akan terus melakukan pengawalan serta pendampingan kepada para pelaku atau perajin logam yang ada di Purbalingga. Menurutnya, kemajuan industri logam yang masuk kategori IKM terus didorong untuk terus berkembang. Salah satu contohnya dengan cara melakukan bimbingan dan penyaluran produk ke pasar yang membutuhkan produk mereka. Dia berharap, pelatihan yang digelar di UPT Logam menjadi pintu masuk lebih majunya industri logam di Purbalingga. Nama besar produksi knalpot Purbalingga juga diharapkan akan terus berkibar. Sehingga multiplier effect dari industri tersebut akan terus dirasakan. Selain itu, para perajin juga dikenalkan produk lainnya di luar knalpot. Hal itu dilakukan agar perajin logam di Kabupaten Purbalingga produknya variatif. Sehingga ke depannya usaha industri logam di Purbalingga akan semakin maju. Salah satu perajin Muhammad Ali Imron mengatakan, pihaknya merasa terbantu dengan langkah Dinperindag memperkenalkan pihaknya dengan PT SAS untuk menyuplai kebutuhan sparepart. "Sparepart diluar produk knalpot," tambahnya Saat ini, dia harus memenuhi 3.500 unit kebutuhan sparepart dengan nilai kontrak Rp 250 juta per bulan. Perajin lainnya Ria Ayu Wardani mengatakan, pihaknya akan melayani pembuatan 12.500 handle dongkrak dengan nilai kontrak Rp 120 juta per bulan. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: