Jembatan Akses ke Lokasi Penambangan Galian C di Bukateja Dibongkar

Jembatan Akses ke Lokasi Penambangan Galian C di Bukateja Dibongkar

DIBONGKAR: Pekerja membongkar jembatan yang menjadi jalan masuk ke lokasi penambangan di Daerah Irigasi Krenceng dibongkar, kemarin (16/2). Pembongkaran juga dilakukan karena jembatan melanggar sempadan irigasi. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Jembatan penghubung yang menjadi akses jalan masuk lokasi penambangan di Daerah Irigasi Krenceng, masuk wilayah Desa Penaruban (Bukateja), dibongkar. Pembongkaran dilakukan tim dari BSDA Serayu Citanduy, Selasa (16/2). Selain melanggar sempadan irigasi, jembatan juga sebagai akses masuk kendaraan ke penambangan galian Golongan C. Sementara area penambangan sudah mengancam adanya irigasi talang yang ada di dekat lokasi. Sehingga pemerintah membongkar jembatan. https://radarbanyumas.co.id/penambangan-galian-c-di-kemangkon-akhirnya-ditutup-sementara-hasil-public-hearing-dprd-purbalingga/ Kasi Ops BSDA Serayu Citanduy, Syam Sahida Ali Mustofa menjelaskan, penambangan harus berizin agar bisa diawasi berapa kedalamannya dan dampaknya. Kondisi di Penaruban, adanya kegiatan penambangan berdampak erosi pada jembatan talang dari irigasi Krenceng. Penambangan yang diziinkan apabila ada jembatan jaraknya minimal 1 kilometer, jika diatasnya minimal 500 meter. Temuannya dan atas dasar laporan warga, untuk kegiatan penambangan hanya 300 meter. “Sudah ada penurunan bangunan jembatan irigasi talang hingga beberapa meter. Sehingga mengancam kelangsungan talang. Jadi atas persetujuan bersama, dilakukan pembongkaran. Nantinya akan kita ganti dengan jembatan jalan usaha tani yang hanya bisa dilalui sepeda motor,” paparnya. Kasi PSDA DPU PR Kabupaten Purbalingga Tasim menjelaskan, pembongkaran berlangsung selama berjam-jam. Karena bangunan jembatan sangat kokoh dan membutuhkan minimal 10 orang pekerja. Nantinya, besi bekas jembatan akan dikembalikan ke pihak yang membangun sebelumnya. Kapolsek Bukateja Iptu Wartono SH menjelaskan, pembongkaran diawasi aparat untuk meminimalkan potensi kerumunan di masa pandemi Covid-19. Beruntung hanya beberapa warga saja dan lainnya tidak ada yang berkerumun. “Kami juga bersama Sat Pol PP, BSDA Serayu Citanduy, aparat desa, petani pengguna air dan aparat pemerintah kecamatan setempat. Pembongkaran berjalan aman dan lancar,” tegasnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: