SBY ke Purwokerto - "Jangan Anggap Remeh Lesunya Ekonomi"

SBY ke Purwokerto -

FOTO A 1...IMG_4595@@@    PURWOKERTO- Tak bisa disangkal jika di tahun 2015 lalu pertumbuhan ekonomi  Indonesia mengalami kelesuan. Pertumbuhan turun sampai di bawah 5 persen. Saat ini, tak ada cara lain kecuali semua pihak bekerja bersama menggairahkan ekonomi. "Apalagi tantangan ke depan cukup berat," ujar Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, semalam di  Hotel Aston Purwokerto saat temu kader. Menurut SBY, saat dirinya mengemban amanah selama 10 tahun, beberapa kali Indonesia juga mengalami tantangan ekonomi karena pengaruh ekonomi global yang  buruk. Namun hal itu bisa diatasi karena pemerintah, dunia usaha dan semua pihak bekerja sama. "Kami bekerja siang dan malam. Saya sendiri yang memimpin tim bekerja hingga masalah ekonomi dapat kita atasi," kata dia. "Alhamdulillah dulu selama 10 tahun rata-rata kita tumbuh sekitar 6 persen. Diantara anggota G20 kita tumbuh nomor dua di bawah Tiongkok, tapi sekarang disalip oleh India," imbuhnya. SBY mengatakan,  kalau pertumbuhan ekonomi rendah misal seperti tahun lalu yang tumbuh di bawah 5 persen maka dampaknya akan segera dirasakan. "Pengangguran meningkat, kemiskinan meningkat dan ada persoalan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu lagi jangan menganggap remeh dengan kelesuan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi kita saat ini," katanya. SBY  menceritakan, saat perjalanan ke Purwokerto, di sekitar Wangon dia bertemu dengan saudara-saudara dari kalangan petani, buruh dan kepala desa. SBY  berbincang tentang apa yang dirasakan mereka.          "Mereka berharap agar program yang pernah dijalankan pemerintahan dulu a masih bisa dilanjutkan pemerintahan saat ini. Sebut saja Jamkesmas, BPJS, KUR, PKH, Bantuan penyandang cacat, BLT, BOS, PNPM ternyata mereka merasakan," urainya. Dia berharap, Partai Demokrat bisa kembali menyatukan semangat dan langkah menuju ke kejayaan seperti beberapa tahun lalu. SBY ingin berhasil dalam perjuangan politik baik dalam pilkada serentak 2017, 2018, Pileg 2019 dan Pilpres  2019. "Saya yakin kita semua ingin pada tahun 2019 nanti partai Demokrat kembali mendapatkan amanat dan mandat rakyat. Dengan izin Allah SWT, kita bisa kembali memimpin dan menjalankan pemerintahan di negara tercinta ini," kata dia. SBY mengatakan, hal itu dapat  dicapai bila ada persatuan, kompak, berpikir cerdas, bekerja keras dan berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkannya. "Sering saya katakan tidak pernah ada jalan yang mudah untuk mencapai cita-cita dan tujuan yang besar," ujarnya. Dia mengatakan, di tahun 2004 saat Partai Demokrat baru berumur 2,5 tahun tapi sudah berhasil dalam pemilu dan menjadikan salah satu kadernya menjadi presiden RI. "Lima tahun kemudian partai kita menjadi pemenang dalam pemilu 2009 dan kadernya terpilih kembali. Namun, pada tahun 2014 kemarin,  partai kita terkena musibah menjadi partai nomor empat. Maka, mulai tahun ini mari kita tekadkan bulat-bulat agar pada pemilu 2019 nanti partai Demokrat kembali menjadi pemenang dan berjaya di Indonesia," tegasnya. Di  bagian lain, Sekjend Partai Demokrat Hinca Panjaitan juga menyempatkan waktu mengunjungi kantor Radar Banyumas. Hinca sempat mengadakan diskusi ringan bersama General Manager Radar Banyumas Fauzia Mufti Fitti Feldi, Wakil GM Hary Agus, dan Pemred Yudhis Fajar. "Kami ingin sampaikan, tour kita sekarang ini murni untuk mendengarkan aspirasi warga. Kami menangkap semua persoalan yang ada untuk bersama-sama berusaha mencari solusinya," kata dia.  (why/har)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: