Razia PGOT, Muka Lama Mendominasi
Satpol PP berhasil menjaring PGOT saat razia di wilayah kota dan sekitarnya, kemarin. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Sekitar 13 orang pengamen, gelandangan, dan orang terlantar (PGOT) berhasil diamankan Satpol PP, Rabu (24/10) siang. Tragisnya, diantara yang terjarring itu ternyata di dominasi muka muka lama. “Sasaran kami selain di jalanan juga di beberapa tempat yang disinyalir banyak PGOT. Termasuk di pinggir jalan, pinggiran pertokoan dan lainnya. Sekitar 13 orang pengemis, psikotik jalanan dan pengamen kita amankan dan mendapat bimbingan di Dinas Sosial,” kata Kepala Satpol PP Yonathan Eko Nugroho melalui Kasi Tramtib Sutriono kemarin. Saat razia berlangsung, petugas sempat kewalahan karena harus mengejar PGOT yang lari saat mengetahui kendaraan petugas melintas. Baca: Dikeluhkan, Air PDAM Crat Cret Tiga Jam, 24 PGOT Terjaring Razia Satpol PP Purbalingga Dijelaskannya, razia dilakukan untuk mendukung ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Terutama di wilayah perkotaan yang kerap mengganggu lalulintas dan terkesan semrawut. Razia juga dilakukan untuk meminimalkan banyaknya PGOT di wilayah Purbalingga. Kegiatan razia dilakukan berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2016 tentang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat di Kabupaten Purbalingga. Kemudian Perda Nomor 4 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Penyakit Masyarakat. "Mereka yang terjaring razia terbagi menjadi psikotik jalanan 2 orang, pengamen jalanan 5 orang dan pengemis 4 orang dan anak jalanan 2 orang. Khusus psikotik jalanan masih ada yang belum dieketahui identitasnya," terangnya. Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosdaldukKBP3A) Wahyu Ekonanto mengatakan, PGOT yang tempat tinggalnya dekat Purbalingga akan dibina langsung. Sementara yang jauh dan membutuhkan pembinaan secara mental, diserahkan ke panti rehab di wilayah Kalimanah. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: