Diduga Sebagai Penculik Anak - Orang Gila dan Pria Depresi yang Ditangkap
DI Purbalingga Warga Kecamatan Kejobong, sempat dihebohkan dengan penangkapan seorang pria. Dia diduga pelaku penculikan anak oleh warga setempat, Minggu (14/10) malam. Pria tersebut diserahkan ke Polsek Kejobong karena tingkahnya yang mencurigakan. Ratusan warga mendatangi Mapolsek Kejobong untuk melihat pria yang diamankan tersebut. Pria tersebut akhirnya dibawa ke Mapolres. "Saat kita mintai keterangan pria tersebut tampak sulit berkomunikasi.Dia mengaku bernama Yahya warga Desa Pagedangan, Kecamatan Bojongsari," kata Kapolsek Kejobong AKP Yanis Sri Purbono, Senin (15/10). Pria tersebut diamankan warga Desa Langgar, Kecamatan Kejobong karena bertingkah mencurigakan. Polisi kemudian mengamankan pria tersebut berikut tas yang dibawanya. Dari dalam tas ada sejumlah benda milik pria tersebut. Diantaranya pakaian dan kartu identitas atas nama Yahya Abriyanto, beralamat di Kebon Jeruk Jakarta Barat. Selain itu ditemukan juga sebilah pisau. Untuk memastikan identitas pria tersebut, Polsek Kejobong kemudian menghubungi Pemerintah Desa Pagedangan. Selanjutnya kepala desa datang ke Polres Purbalingga untuk memastikan apakah benar ada warganya yang diamankan. Berdasarkan keterangan Kepala Desa Pagedangan Sri Wati, diketahui pria tersebut merupakan warga Desa Pagedangan. Namun, pria tersebut sudah lama tinggal di Jakarta. Dia diketahui mengalami depresi dan lama tidak pulang ke Desa Pagedangan. Pesan Berantai Hal serupa juga terjadi di Banjarnegara. Warga resah dengan kabar penculikan anak. Menyusul dua kali dugaan percobaan penculikan yang terjadi di SD Negeri 1 Parakancangah dan SD Negeri 2 Gembongan Kecamatan Sigaluh. Keresahan bertambah ketika beredar kabar penculikan yang terjadi di Desa Bantarwaru Kecamatan Madukara, Minggu (14/10) sore. Dalam pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp, disebutkan bahwa di Bantarwaru terjadi penculikan anak. Dua pelaku berhasil ditangkap. Sedangkan lima orang lainnya kabur. Kapolsek Madukara AKP Budi Dermawan, Senin (15/10), membantah adanya kabar penculikan ini. Menurut dia, peristiwa ini bukan penculikan. Namun ketakutan anak kecil yang mengira perempuan yang menanyainya sebagai penculik. Karena ketakutan pula, anak kecil tersebut tidak bisa menjelaskan ciri-ciri perempuan tersebut. "Ada anak kecil di Dusun Situ Desa Bantarwaru melihat ibu-ibu di kuburan menjelang maghrib. Ibu itu nanya sama anak kecil itu. Mas ada apa? Terus anak kecil itu ketakutan. Lalu lari," jelas Budi Darmawan. Peristiwa lain yang tidak terkait, ada warga yang melihat orang tak dikenal sedang tiduran di pematang sawah. Lalu warga melapor ke Ketua RT. Hingga setelah isya, orang tak dikenal itu masih tiduran di sawah. Warga pun melapor ke Polsek. " Orang tak dikenal itu kemudian kita amankan di Polsek. Banyak warga yang berdatangan karena mereka ingin tahu," jelasnya. Orang yang diduga gila ini tidak bisa dimintai keterangan. "Ditanyai tidak bisa. Lalu kami bawa ke Dinsos," jelas Budi Darmawan. Pasca peristiwa ini, isu berkembang menjadi liar. Di media sosial berkembang menjadi kabar penculikan. (tya/drn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: