Dijamas, Koleksi Pusaka Kembali Mengkilap
Salah seorang penjamas melakukan prosesi jamasan pada keris. HANIF PANDU SETIAWAN/RADARMAS PURBALINGGA - Sebanyak 65 pusaka yang terdiri dari keris dan tombak milik Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja, dibersihkan atau menjalani prosesi jamasan, Selasa (2/10). Jamasan pusaka merupakan ritual yang lazim dilakukan masyarakat Jawa pada bulan Sura, dilakukan lima orang penjamas dan satu asisten penjamas. “Jamasan pusaka merupakan agenda tahunan. Sebelumnya dilakukan ritual pada malam harinya. Sejak sebelum berdirinya museum, sebenarnya sudah rutin diadakan tapi skalanya kecil yakni di sebelah ruang bupati. Selain benda pusaka milik museum, warga yang ingin membersihkan benda pusakanya juga bisa menitip tanpa dipungut biaya,” kata Kasi Cagar Budaya, Permuseuman, dan Sejarah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sudino. Menurut Sudino, kegiatan ini murni untuk pembersihan dan perawatan benda pusaka yang sudah kotor. “Sebenarnya ini membersihkan, bukan mistis dan sebagainya. Kita tetap meminta sesuatu kepada Allah. Selain itu, ini juga sebagai media edukasi,” tuturnya. Ari Purwoko, salah seorang penjamas asal Desa Karanggambas, Kecamatan Padamara menjelaskan, sebelum jamasan, pusaka terlebih dahulu direndam pada malam sebelumnya. Esok harinya, keris dijamas menggunakan air kelapa dicampur dengan pace, jeruk nipis, ada pula air lerak. Setelah itu diangin-anginkan agar kering.Setelah kering, keris diberi warangan. (nif/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: