Sembako Sumbang Inflasi Februari di Purbalingga

Sembako Sumbang Inflasi Februari di Purbalingga

PURBALINGGA - Kabupaten Purbalingga mengalami inflasi 0,29 persen pada bulan Februari. Sementara Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134, 28 persen. Ada enam kelompok yang memberi andil terhadap terjadinya inflasi Purbalingga. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Purbalingga Ir Suprih Handayani mengatakan, dari enam kelompok tersebut kelompok bahan makanan atau sembako menyumbang inflasi 0,29 persen. "Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menyumbang inflasi 0,03 persen," imbuhnya. Bupati saat melakukan pantauan harga kebutuhan pokok beberapa waktu lalu. Untuk inflasi bulan Februari, penyumbang terbesar dari sembako.ISTIMEWA Sedangkan, kelompok kesehatan transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,02 persen dan kelompok sandang sebesar 0,01 persen. Dia menambahkan, inflasi di Kabupaten Purbalingga masih relatif lebih rendah jika dibandingkan inflasi Jawa Tengah yang mencapai 0,36 persen. "Sedangkan jika dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 0,17 persen, inflasi di Kabupaten Purbalingga jauh lebih tinggi, ” katanya. Meski kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menyumbang inflasi 0,03 persen, namun kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebanyak tiga kali, tidak mempengaruhi inflasi. "Tetap didominasi komoditas bahan pangan," uajrnya. Dijelaskan, komoditas pangan seperti bawang putih, bumbu-bumbuan, ikan yang diawetkan, serta cabai sangat berpengaruh terhadap inflasi. Serta perubahan gaya hidup masyarakat untuk menjaga kesehatan dalam bentuk perawatan tubuh. "Dengan adanya perubahan gaya hidup, berakibat pada peningkatan pengeluaran perkapita di Purbalingga, yakni lebih tinggi dibanding kabupaten tetangga seperti Banjarnegara, Cilacap dan Banyumas," lanjutnya. Tingginya pengeluaran perkapita berpengaruh pada tingginya tingkat kemiskinan di Purbalingga. “Jika berkaca inflasi pada tahun sebelum-sebelumnya, inflasi akan terus mengalami penurunan hingga menjelang bulan puasa,” katanya. Sementara itu, berdasarkan data Laporan Perkembangan Harga Rata-Rata Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas) Kabupaten Purbalingga, sudah dua minggu terakhir berada diangka Rp 38 ribu per kilogram. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: