Lomba Sapta Pesona Sadar Wisata Minim Peserta

Lomba Sapta Pesona Sadar Wisata Minim Peserta

PURBALINGGA - Dinas Pemuda Olah raga dan Pariwisata menggelar lomba Sapta Pesona Sadar Wisata bagi desa wisata. Lomba ini merupakan langkah pembinaan sadar wisata bagi pengelola desa wisata dan masyarakat, khususnya di lokasi desa wisata. Dari 15 desa wisata yang dikirimi kuesioner, hanya lima desa wisata yang mengembalikannya dan menyatakan siap berkompetisi. Kepala Bidang Pariwisata pada Dinporapar Purbalingga Drs Mulyanto mengatakan, dari 15 desa yang dikirimi kuesioner lomba, hanya lima desa wisata yang mengembalikan. Yakni Desa Serang, Desa Siwarak (Kecamatan Karangreja), Desa Bumisari (Kecamatan Bojongsari), Desa Karangcegak (Kecamatan Kutasari), dan Desa Kaliori (Kecamatan Karanganyar). MINIM : Dari 15 desa wisata di Purbalingga, hanya empat desa yang mengikuti lomba sapta pesona sadar wisata.ADITYA/RADARMAS "Untuk Desa Kaliori terpaksa dianulir karena mengirimkan kuesioner melebihi batas waktu yang ditentukan,” katanya. Sekretaris Paguyuban Wisata Purbalingga (Wisbangga) Partomo disela-sela penilaian menyayangkan adanya desa wisata yang tidak mengembalikan kuesioner. Ada juga desa wisata yang sudah merasa punya nama besar, namun meremehkan lomba Sapta Pesona. “Menurut Wisbangga, lomba ini sangat penting dan strategis sebagai ajang pembinaan sekaligus untuk berkompetisi meningkatkan pelayanan wisatawan yang berkunjung ke desanya,” ujarnya. Dia menambahkan, secara umum kesadaran Sapta Pesona dengan tujuh unsur yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan, masih tergolong rendah. Ciri khas sebuah desa wisata memang ada dijumpai di beberapa desa, namun masih ada desa yang belum terlihat ciri khas sebagai desa. Penghijauan untuk menciptakan suasana sejuk, juga masih minim. Disekitar daya tarik wisata di desa, juga masih dijumpai jemuran pakaian warga yang kurang nyaman dipandang sebagai sebuah desa wisata. “Dari sisi unsur aman, masih banyak desa wisata khususnya yang menampilkan daya tarik yang beresiko, belum tersedia papan peringatan. Hal ini penting karena keselamatan wisatawan menjadi hal utama. Selain itu, petugas di masing-masing desa wisata juga masih terbilang minim,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinporapar Drs Imam Hadi MSi mengatakan, lomba Sapta Pesona Sadar Wisata sekaligus sebagai ajang apresiasi terhadap kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang ikut mengembangkan pariwisata di desanya masing-masing. Dia menambahkan, melalui lomba Sapta Pesona diharapkan dapat meningkatkan rasa sadar wisata serta pengembangan pariwisata di masyarakat. Masyarakat yang sadar wisata akan menjadi tuan rumah yang baik. Sehingga akan meningkatkan citra mutu produk serta pelayanan. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: