Dusun Limpak Tepus Belum Berlistrik
PURBALINGGA - Sekitar 400 rumah di Dusun IV Limpak Tepus, Desa Karangjengkol, Kecamatan Kutasari, melakukan sambung berderet antar rumah untuk menyalurkan listrik. Meski rentan terjadi hubungan arus pendek, hal itu terpaksa dilakukan karena PLN belum mendirikan pal dan membangun jaringan. “Dusun Limpak Gombong juga ada yang dari rumah ke rumah. Desa Karang jengkol kebanyakan pal hanya di jalan raya, sehingga untuk rumah yang jauh dari jalan raya terpaksa sambung-menyambung antar rumah,” kata Kades Karangjengkol, Narsiti, Senin (23/10). NGADU : Warga Dusun IV Limpak Tepus mengadukan masalahnya kepada Ketua DPRD Tongat.ISTIMEWA Selain itu, delapan lampu jalan yang didirikan di desa sudah tidak menyala. Sampai saat ini belum mendapat perbaikan. ”Delapan titik semuanya mati. Mungkin ke atas ke jalur evakuasi juga harus diberi lampu penerangan jalan lagi,” ujarnya. Dia menambahkan, Karangjengkol termasuk dalam daerah tertinggal. Oleh karena itu, warga membutuhkan akses listrik, komunikasi, bantuan bibit, peternakan, dan alat-alat produksi lainnya. “Warga sangat membutuhkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Narsiti. Pada kesempatan sebelumnya, warga sempat mengadukan tidak adanya jaringan listrik kepada Ketua DPRD Purbalingga H Tongat SH MM. Keluhan tersebut disampaikan saat berdialog bersama Ketua DPRD Purbalingga dalam rangkaian kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap III Tahun 2017. “Sebagian warga kami wilayahnya belum teraliri listrik, jadi kami minta tolong anggota dewan bisa memperjuangkan kami,” kata Ratmono kepada Tongat. Dia juga mengusulkan agar pemkab mengalokasikan anggaran untuk membantu penderes nira kelapa yang mengalami kecelakaan. Sampai saat ini belum ada solusi pasti untuk mengatasi tingginya risiko pekerjaan tersebut. “Penderes nira kadang ada yang jatuh dan mengalami patah tulang. Karena itu, kami meminta agar warga kecil seperti kami diperhatikan dengan baik” katanya. Menanggapi hal itu, Tongat mengatakan, masukan dan permintan warga akan ditampung dan dijadikan bahan program. Pihaknya akan berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten agar program yang diinginkan warga bisa segera terealisasikan. “Kami akan perjuangkan anggaran untuk pembangunan di Desa Karangjengkol,” ujar Tongat. (gal/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: