Buah Stroberi Sedikit, Tak Bisa Petik Sendiri

PURBALINGGA – Saat ini tanaman stroberi di sekitar Rest Area Desa Serang, Kecamatan Karangreja buahnya sedikit. Sebagai gantinya, hampir 90 persen buah stroberi yang dijual merupakan hasil pertanian dari Dusun Gunung Malang, Desa Serang, Kecamatan Karangreja. “Yang dijual di sekitar rest area hampir 90 persen diambil dari Dusun Gunung Malang,” kata Sumaryo Wahro, salah satu petani di Dusun Gunung Malang, Desa Serang. BUAH MINIM : Wisata petik stroberi di sekitar rest area Desa Serang kini tidak seperti dulu lagi. Buah yang sedikit membuat pengunjung tidak lagi bisa memetik langsung.ISTIMEWA Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab tanaman di sekitar rest area mengalami penurunan produksi. Akibatnya, saat ini banyak petani straberi yang beralih ke tanaman sayuran. “Sudah beberapa bulan panennya sedikit, katanya kena virus atau penurunan genetik. Beruntung di sini tidak mengalami kejadian serupa,” ujarnya. Sementara itu, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangreja, Seno Banyumurti mengatakan, tanaman stroberi di Desa Serang mengalami penurunan genetik. Untuk itu pihaknya masih mengupayakan beberapa jalan penanganan seperti pembibitan baru. Selain itu, jika tanaman stroberi masih belum membuahkan hasil maksimal, dia menyarankan untuk sementara berganti ke tanaman sayur. “Secara umum terjadi penurunan genetik sehingga terjadi penurunan produksi. Balai Penyuluh Pertanian sedang mengupayakan agar petani stroberi di Desa Serang bisa berjaya lagi,” katanya. Salah satu pengunjung, Desi Nurul menyayangkan wisata petik stroberi yang ditawarkan sebagai ikon khas rest area Desa Serang tidak maksimal. Dia berharap, penanganan bisa secepatnya dilakukan sehingga pengunjung bisa kembali bebas memetik buah langsung dari tanamannya. “Dilihat lahan yang ditanami stroberi buahnya sedikit, padahal pingin petik langsung. Tapi masih ada buah yang dijual di keranjang dan wadah plastik, lumayan sebagai ganti petik langsung,” katanya. (gal/sus)

Sumber: