Siapkan Dana Rp 2 M untuk Darurat Bencana

Siapkan Dana Rp 2 M untuk Darurat Bencana

Tanggap Darurat Bencana PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga menyiapkan dana tanggap darurat akibat bencana alam yang berpotensi besar dengan alokasi Rp 2 miliar. Dana tersebut bisa diakses ketika ada penetapan kondisi tangggap darurat dan darurat bencana. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Satya Giri Podo mengatakan, saat ini dana baru digunakan untuk bencana kekeringan. Namun asumsi kemarau meleset, hingga akhirnya musim penghujan. BERSIH-BERSIH : Warga di Desa Sirau gotong royong membersihkan material longsor. Hingga saat ini longsor yang terjadi di beberapa wilayah masih skala kecil.ISTIMEWA “Longsor yang beberapa kali terjadi masih dalam skala kecil dan sedang. Masih bisa ditangani bersama dan belum menggunakan dana darurat bencana,” katanya, Kamis (12/10). Satya berharap daerah rawan longsor bisa semakin tanggap bencana. Sehingga saat ada kejadian bisa diminimalkan korban yang lebih besar. Seperti kejadian di sejumlah wilayah di Kabupaten Purbalingga. Meski tidak mengakibatkan korban jiwa, namun fasilitas umum terdampak bencana. Antara longsor yang terjadi di Desa Karangmalang, Kecamatan Bobotsari pada Minggu (8/10) malam, di bawah fondasi rumah Saunah (53) warga RT 2 RW 2. Longsor terjadi saat hujan deras pukul 23.00. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun rumah mengalami rusak ringan. Longsor juga terjadi di Desa Tegalpingen, Kecamatan Pengadegan. Camat Pengadegan, Suwarto mengatakan, akibat longsor, tembok keliling SDN 2 Tegalpingen sepanjang 30 meter dan setinggi 2,5 meter ambruk. Tidak hanya itu, longsor juga mengakibatkan penurunan fondasi satu ruang kelas dan tembok mengalami keretakan. Hingga menyebabkan kerugian materi mencapai Rp 40 juta. Beberapa jam sebelumnya juga terjadi longsor di Desa Kalijaran, Kecamatan Karanganyar tepatnya di RT 2 RW 4 Dusun Kalibulan dan di Dukuh Mbawang, Desa Karangsari, Kecamatan Karangmoncol. Longsor di Desa Kalijaran dengan kedalaman longsor lebih 2,5 meter, panjang 5 meter di dekat perumahan warga. Bencana tanah longsor juga terjadi di Desa Tujungmuli, Kecamatan Karangmoncol, Rabu (11/10) petang. Akibat bencana tersebut, dinding rumah milik Rosikun (32) warga RT 4 RW 10 Dusun Rata Salam, Desa Tunjungmuli, jebol. Berdasarkan keterangan Rosikun, sebelum terjadi bencana tanah longsor, desanya diguyur hujan deras. Tiba-tiba terdengar gemuruh dari arah luar dan tembok rumah sisi belakang jebol. "Ternyata tebing di belakang rumah longsor hingga mengenai tembok rumah dan jebol. Alhamdulillah kami selamat," katanya. Ketinggian tebing yang longsor mencapai 15 meter dan lebar 10 meter. Untuk saat ini mereka ditampung di rumah saudara. Setelah kejadian hingga malam hari, warga bergotong-royong untuk membersihkan material. Akibat kejadian tersebut, korban menderita kerugian sekitar Rp 15 juta. Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Muhsoni mengatakan, longsor terjadi akibat tebing di belakang rumah korban gembur setelah diguyur hujan lebat. "Tadi (Kamis, red) kami sudah melakukan asesmen untuk penanganan terhadap korban. Untuk sementara korban diungsikan di rumah saudaranya yang aman dari ancaman longsor. Warga juga sudah kerja bakti membersihkan material longsor," katanya. (amr/tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: