Komunitas Kedung Peduli Kasih (KPK) Purbalingga Kenalkan Sedekah dengan Sampah
Sebulan, 12 Truk Sampah Plastik Sampah ternyata bisa dijadikan "alat" untuk sedekah. Melalui Komunitas Kedung Peduli Kasih (KPK) Purbalingga, masyarakat Purbalingga bisa membantu sesama melalui sampah. SIAP OLAH : Sampah plastik yang siap dicacah agar bisa bernilai ekonomi tinggi. (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) AMARULLAH NURCAHYO, Purbalingga Memasuki ruangan berukuran kurang lebih 7 meter persegi, nampak sebuah mesin pengolah plastik menjadi bahan dasar bijih plastik. Tepatnya di Desa Kedungjati Kecamatan Bukateja. Tempat tersebut merupakan basecamp KPK Purbalingga. Terlihat tumpukan sampah plastik. Nantinya sampah tersebut akan dicacah untuk dijadikan bahan dasar bijih plastik. “Hasil penjualan bahan baku bijih plastik sebagian kami sedekahkan. Bersedekah tidak harus uang, dari sampah juga bisa dan melatih sejak dini siswa pendidikan dasar,” tutur Ketua KPK Purbalingga, Hari “Pakde” Suyatno. Selain bersedekah dengan sampah yang didapat dari masyarakat, KPK juga menggalang sumber dana dari kotak amal ke pengusaha peduli seribu perhari yang anti mengemis. Selain itu juga dari siswa yang ada di Kabupaten Purbalingga. "Sampah dari siswa dibayar dan uang akan dikelola sekolah. Kami meyerahkan kepada sekolah apakah akan disedekahkan lagi atau tidak. Kami tidak memaksa, karena itu untuk kegiatan sosial. Prinsipnya, selain sedekah juga untuk menjaga kebersihan lingkungan," tuturnya. KPK juga menggandeng instansi lainnya dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan bersih Purbalingga. Selain itu juga melakukan kegiatan rutin setiap Jumat dengan memberikan sedekah nasi bungkus ke abang becak serta pengobatan gratis di desa-desa dengan menggandeng dokter yang peduli. “Kami juga sedang merintis membantu fasilitasi prasarana di rumah kurang mampu. Misalnya membuat WC dan lainnya,” tambah Haryanto SE, selaku bendahara komunitas. Saat ini, dalam satu bulan KPK bisa mengumpulkan sekitar 12 truk sampah plastik mentah. Usai dicacah menghasilkan 7 ton plastik siap olah menjadi bijih plastik. Kemudian hasil penjualan hasil cacahan plastik ada yang disedekahkan. “Virus sedekah tak harus menggunakan uang akan terus kami tularkan. Hingga semua bisa mampu membantu sesama dan menyatukan semua elemen masyarakat,” ungkapnya. (*/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: