Jamin Tak Ada Beras Oplosan di Purbalingga

Jamin Tak Ada Beras Oplosan di Purbalingga

Pengusaha Tak Berani Main-Main PURBALINGGA - Asosiasi Perberasan Banyumas (APB) wilayah Purbalingga dan Bulog menegaskan tidak ada beras oplosan yang beredar atau diproduksi di Purbalingga. Termasuk untuk beras program rastra. Kepala Gudang Bulog Karangsentul, Edi Haryana menegaskan, selain tidak oplosan, pengusaha beras di Purbalingga juga tidak akan main-main dengan menambahkan zat tertentu agar beras menjadi bersih dan putih. KLAIM AMAN : Bulog menjamin beras yang beredar di Purbalingga dijamin aman dan bukan op[losan termasuk rastra. (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) “Kami jamin tidak ada yang berbuat nekat seperti itu. Misalnya masuk ke gudang dalam kondisi stok dan membutuhkan pembenahan, bisa diblower dan sesekali sosoh. Itupun tergantung kebutuhan,” katanya, Kamis (27/7). Edi menuturkan, untuk penanganan beras stok lebih dari 6 bulan ada cara tersendiri. Namun bukan dioplos maupun dilakukan pembersihan dengan zat yang berbahaya. “Masyarakat membutuhkan jaminan aman pangannya. Artinya secara fisik beras yang standar dan aman. Rencana Agustus mendatang akan ada dua bulan distribusi rastra yaitu Juli dan Agustus,” tambahnya. Ketua APB Purbalingga, Mustangin menegaskan, suplayer tidak berani main-main dalam penanganan beras. Apalagi berani mengoplos antara yang berkualitas baik dengan buruk. “Beras dioplos itu akan sangat kelihatan. Jadi buat apa seperti itu. Saat ini yang harus dipikirkan yaitu pengadaan dan penyerapan beras atau gabah dari petani dan bisa mencukupi stok,” ungkapnya. Tak hanya menjamin tidak ada oplosan, namun juga kualitas beras rastra Agustus mendatang akan lebih baik dari sebelumnya. Minimal kualitas standar dan layak konsumsi masyarakat. Stok akhir netto di Gudang Karangsentul dan Kalikabong mencapai 8,2 juta kilogram. Stok cukup hingga September mendatang. Bulog juga tetap menyerap dari petani dan mitra dengan optimal. Tujuannya agar segera bisa memenuhi kembali dan menambah stok. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: