Warga Desa Pelumutan, Kemangkon Swadaya Bangun Jembatan Gantung

Warga Desa Pelumutan, Kemangkon Swadaya Bangun Jembatan Gantung

Lelang Sawah Bengkok PURBALINGGA - Warga Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon sebelumnya kesulitan untuk menuju desa tetangga yang ada di Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Banjarnegara, karena terputus Sungai Serayu. Namun, saat ini kesulitan warga DEsa Pelumutan sudah teratasi dengan dibangunnya jembatan gantung. Jembatan gantung yang menjadi akses utama warga, dibangun dengan anggaran yang berasal dari pendapatan asli desa. "Jembatan menghubungkan tiga kabupaten, ke kiri Desa Karangsalam, Banjarnegara, dan ke kanan Desa Plana Banyumas. Selama ini belum ada bantuan khusus, jadi kami berinisiatif untuk membangun jembatan," terang Kepala Desa Pelumutan, Kismono. AKSES UTAMA : Jembatan gantung menjadi akses utama warga di tiga kabupaten, dibangun secara swadaya. Akses jalan menuju jembatan masih berupa tanah. (GALUH WIDOERA/RADARMAS) Total dana membangun jembatan untuk bahan baku Rp 130 juta ditanggung oleh Desa Pelumutan dan Desa Plana. Kemudian biaya operasional pembangunan mencapai Rp 150 juta oleh Desa Pelumutan. "PADes paling besar hasil dari lelang sawah bengkok, sisanya berasal dari swadaya masyarakat," jelasnya. Lebih lanjut Kismono mengatakan, jalan menuju jembatan masih berupa tanah. Untuk itu diharapkan akses menuju jembatan bisa segera diperbaiki dengan bantuan dari Pemerintah Kabupaten. "Sementara mobilitas masyarakat lebih banyak menggunakan sepeda dan sepeda motor. Jadi cukup diperbaiki dulu akses jalan menuju jembatan. Kami harap pemerintah bisa turun tangan," katanya. Bila mendapatkan bantuan khusus, tambahnya, bisa meringankan beban alokasi Dana Desa. Pasalnya, pembangunan di Desa Pelumutan belum merata. Sedangkan Dana Desa yang didapatkan sekitar Rp 858 Juta. "DD tahun ini untuk pembenahan infrastruktur di enam titik yang menghabiskan anggaran Rp 573.345.000. Yakni untuk pengaspalan, drainase, dua jalan paving, talud irigasi, dan perbaikan jembatan dan bronjong. Sisanya untuk pemberdayaan masyarakat," terang Kismono. Ke depan, masih banyak agenda yang belum dikerjakan. "Terutama terkait dengan pemerataan akses jalan dan fasilitas umum yang belum memadai," ujarnya. (gal/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: