Festival Ramadan Grebeg Onje - Ritual Ambil Air dari Tujuh Belik
Ungkapan Rasa Syukur PURBALINGGA - Festival Ramadan Grebeg Onje di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, mulai memasuki acara inti, kemarin (18/5). Air tujuh belik, gunungan hasil bumi, dan sejumlah jodang berisi nasi tumpeng, hasil bumi dan jajan pasar, menandai prosesi sakral Grebeg Onje, yang baru kali pertama digelar tahun ini. Kemarin, dengan menggunakan pakaian adat Jawa, warga, tokoh agama dan tokoh masyarakat melakukan prosesi arak-arakan mengambil air dari tujuh belik (sumber mata air) yang ada di desa tersebut. Air tujuh belik diambil dari mata air Belik Gondok, Belik Dhomas, Belik Sendang Pancuran, Belik Daor, Belik Nagasari, Jatiragas dan Belik Muli. PROSESI : Bupati dan warga mengarak kendi berisi air yang diambil dari tujuh belik untuk dibagikan kepada masyarakat. (ADITYA/RADARMAS) Air dari tujuh belik kemudian dibawa ke balai desa. Arak-arakan kendi berisi air tujuh belik beserta gunungan hasil bumi dan jodang, diterima Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM di Pendapa Puspa Jaga Balai Desa Onje. Kemudian kendi air tujuh belik yang diterima bupati, kembali diarak menuju lapangan desa untuk dibagikan kepada warga. Usai membagikan air tujuh belik, bupati yang istri menerima gunungan hasil bumi dan jodang berisi jajanan pasar, sebagai tanda rasa syukur warga atas kemakmuran yang dirasakan. Begitu bupati memberi komando, maka gunungan hasil bumi dan jodang jadi rebutan warga yang memadati lapangan Desa Onje. Kepala Desa Onje, Budi Tri Wibowo berharap, prosesi pengambilan air tujuh belik dan kirab jodang yang dibagikan kepada warga dapat menjadi berkah sekaligus menjadi wujud rasa syukur masyarakat Desa Onje kepada Allah SWT. “Kita berharap keberkahan ini dapat menjadi keberkahan seluruh masyarakat di Kabupaten Purbalingga,” katanya. Selain prosesi pengambilan air tujuh belik, Kamis malam (18/5) digelar tradisi penggelan. Yakni tradisi ritual yang digelar di bulan sadran, diawali prosesi mengarak nasi penggel lengkap dengan lauk pauknya dari Pendapa Puspa Jaga menuju Masjid R Sayyid Kuning. Prosesi ini juga diisi acara siraman suci di Sungai Jojok Telu yang akan diikuti pejabat, tokoh agama, tokoh adat dan warga. Ritual diakhiri dengan mbabar penggel ngalap berkah. Salah satu warga Watini mengatakan, ritual pengambilan air tujuh belik sudah menjadi tradisi desanya secara turun temurun. Dia mengaku ikut berebut air tujuh belik untuk keselamatan diri sendiri dan keluarga. “Kita mempercayai itu. Sebagai warga wajib mengikuti tradisi yang ada di desa,” katanya. Warga lainnya, Hartono mengatakan, dia berharap kegiatan tradisi desanya yang dikemas dalam acara Grebeg Onje dapat diadakan secara rutin. Bahkan dia berharap dapat diadakan lebih besar, sehingga bisa menjadi agenda budaya yang dikenal luas oleh masyarakat. (tya/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: