Siswa Enam MI di Purbalingga Harus Digabung Saat Pelaksanaan USBN
Peserta Kurang dari 20 PURBALINGGA - Hari pertama Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) pendidikan tingkat dasar (SD/MI/ULA/Paket A) pada Senin (15/5), berjalan lancar. Dari semua sekolah dan madrasah se Kabupaten Purbalingga, pelaksanaan ujian di enam madrasah Ibtidaiyah (MI) digabung. CEK : Pengawas memeriksa kelengkapan biodata peserta USBN SDN 2 Karangtalun, Bobotsari. (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) Tahun ini, jumlah peserta didik yang mengikuti USBN sebanyak 15.551 siswa di 636 SD/MI. Sedangkan untuk ruang kelas yang disediakan 1.084, dengan melibatkan 2.166 orang pengawas. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga Heriyanto melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD Suminto mengatakan, enam MI menggabung karena jumlah siswa peserta ujian tidak sampai 20 orang. Sehingga diarahkan pelaksanaan di sekolah terdekat. “Pelaksanaan USBN di Purbalingga dapat berjalan baik, lancar dan sukses. Yang menggabung juga tidak ada masalah,” tegasnya, kemarin. Suminto menambahkan, ada tiga mata pelajaran berstandar nasional yang diselenggarakan yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Selain itu, ada tambahan pelajaran yang akan dimasukan pada ujian sekolah (US). Yakni mapel Agama, Kewarganegaraan, IPS, Seni Budaya dan Keterampilan serta Pendidikan Olahraga Kesehatan. Sedangkan untuk kelulusan siswa ditentukan langsung oleh satuan pendidikan di masing-masing sekolah. Sebab, kelulusan tidak hanya ditentukan hasil USBN tapi gabungan dari nilai keseharian siswa, USBN, dan beberapa penilaian lainnya. Salah satu kepala sekolah di Bobotsari, Siti Maemunatun mengatakan, pengawas proaktif mengecek kembali biodata peserta ujian. Hal itu dilakukan karena siswa bisa saja belum lengkap dalam mengisi form. “Hari pertama semua berjalan lancar dan tidak ada kendala. Pengawas juga sudah melakukan tugasnya dengan baik,” tegasnya. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: