Kualitas Beras Rastra Jelek, Bupati Purbalingga Surati Presiden
Minta Kepres Diubah PURBALINGGA - Kualitas beras untuk keluarga sejahtera (rastra) yang dulu bernama beras untuk masyarakat miskin (raskin), dikeluhkan penerima. Pasalnya, beras yang diterima kualitasnya jelek. Banyaknya keluhan yang muncul, membuat Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengirim surat kepada Presiden RI H Joko Widodo untuk mengubah jenis beras yang diterima masyarakat miskin. KECEWA : Bupati menunjukkan rastra yang diterima masyarakat yang terlihat kusam dan tidak layak konsumsi. (ADITYA/RADAMAS) "Selama ini beras yang diberikan kualitas beras medium, yang kualitasnya sering dikeluhkan. Melalui surat tersebut, saya meminta kepada presiden untuk mengubah kualitas beras dari kelas mediun menjadi premium, agar tak ada lagi keluhan," jelasnya, sembari menunjukkan surat tertanggal 3 Mei lalu yang dikirimkan ke presiden. Menurut bupati, bila berasnya premium maka kualitasnya sudah jelas. "Jadi tidak akan lagi ditemukan keluhan beras jelek di masyarakat," imbuhnya. Dalam surat tersebut, bupati meminta presiden mengubah Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 5 Tahun 2015. "Kata-kata beras mediun dihapus dan digantikan beras premium. Sehingga masyarakat akan menerima beras dengan kualitas terbaik," ujarnya. Terkait harga beras premium yang jauh lebih mahal dibandingkan beras medium, menurutnya bisa disiasati. "Volume beras yang diterima bisa diubah. Dari 15 kilogram beras medium menjadi 10 kilogram beras premium. Saya yakin masyarakat tidak akan menolak, sebab mereka akan mendapatkan beras dengan kualitas baik," lanjutnya. Sebelumnya, bupati sudah mengeluhkan kualitas rastra kepada Komisi VI DPR RI saat melakukan kunjungan kerja di Purbalingga, baru-baru ini. "Sebelumnya, saya juga sudah mengirimkan surat yang sama ke Presiden. Surat terbaru ini untuk mempertegas saja," ujarnya. Bupati juga memprotes Bulog Sub Divre IV Banyumas menyusul ditemukannya rastra yang kualitasnya jelek dan tidak layak konsumsi. Beras dibagikan kepada warga miskin di wilayahnya pada periode bulan Mei. “Saya berharap Bulog dan rekanan serta mitra Bulog bisa memberikan beras yang layak konsumsi. Memang beras yang dibagikan sesuai aturan adalah beras medium. Saya minta ya medium yang sebenarnya. Jangan ada beras oplosan," katanya. Diungkapkan berdasarkan laporan Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev), terdapat beras yang kualitasnya tidak sesuai yang diharapkan. “Berdasarkan laporan yang kami terima, ada beras yang apek dan warnanya kusam. Warga enggan memasaknya. Mereka lalu melapor kepada pihak desa dan kecamatan,” ujarnya. Temuan rastra yang jelek ada di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Purbalingga. Bupati juga sudah menginstruskikan kepada camat dan kades yang menemukan rastra yang kualitasnya jelek untuk dikembalikan. Bahkan bupati berencana melakukan inspeksi ke gudang beras Bulog untuk mengetahui stok raskin. (tya/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: