Mengenal Unit INAFIS Satuan Reserse dan Kriminal Polres Purbalingga
- Harus Jeli Saat di TKP, Amankan BB Sekecil Apapun - Bantu 50 Persen Ungkap Kasus Pengungkapan kasus kriminal tak lepas dari penyelidikan polisi. Tak jarang pengungkapan kasus berasal dari bukti kuat atau petunjuk benda dan harus dicermati dengan detail dan teliti. Hal itu perlu peran Unit Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), yang merupakan bagian dari Satreskrim di Polres Purbalingga. CERMAT : Tim Inafis Polres Purbalingga saat turun di lokasi kejadian. (AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS) AMARULLAH NURCAHYO, Purbalingga Sekilas, ruangan di salah satu sudut Mapolres Purbalingga seperti layaknya ruangan kantor biasa. Namun begitu masuk, terlihat beberapa alat didominasi warna oranye ada di sekeliling meja komputer. Ya. Itu merupakan gambaran ruang Inafis yang berisi barang bukti kasus besar. Baik yang masih diselidiki maupun kasus lama yang harus tetap disimpan sebagai bukti. Sejumlah anggota polisi di Unit Inafis nampak sedang melihat komputer dan sebagian lainnya tengah menganalisa suatu benda. Inilah yang dilakukan mereka setiap hari ketika sampai dari Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ketika di lapangan, sejumlah anggota terbagi dalam beberapa tugas. Mulai pengambil gambar foto hingga penunjuk tanda pada TKP. Kemudian ada juga yanng membawa perlengkapan alat lain seperti untuk sidik jari dan lainnya. Kanit Identifikasi (Inafis) Satreskrim Polres Purbalingga Aiptu Ignasius Bramasta mengungkapkan, dia dan anggotanya harus cermat dan teliti menganalisa suatu bukti. Baik berupa benda, bagian tubuh manusia, maupun bukti lain yang didapatkan di tempat kejadian. Bahkan sampai bukti kecil sebagai petunjuk atas terjadinya tindak kejahatan selalu dicermati. “Banyak kasus terungkap lebih dari 50 persen karena olah bukti di Inafis. Misalnya kasus pembunuhan. Dulu kasus Sumanto, pencurian dan lainnya. Prinsipnya, kami bekerja sesuai arahan pimpinan atau komandan dan semua tetap sesuai prosedur,” jelasnya. Bahkan jika dibutuhkan, rambut korban meninggal bisa menjadi petunjuk identitas jelas korban. Tak hanya itu, sidik jari dan bagian bukti lain di TKP, nyaris bisa menjadi petunjuk berharga ketika akan mengungkap suatu kasus. Dikatakan, jajarannya harus bisa menjaga barang bukti dan petunjuk di lokasi kejadian karena masih dibutuhkan. Bahkan sampai pecahan kaca, kayu dan lainnya yang berpotensi diduga menjadi bagian dalam terjadinya suatu kasus, harus diamankan. “Kami dan anggota juga terus belajar dan menimba ilmu terkait tugas di Inafis. Sehingga semakin berkembang dan tetap dalam jalur prosedur yang berlaku. Perintah komandan harus dijalankan, dan ketika turun di lapangan harus full kemampuan dan memperkaya bukti-bukti,” tegasnya. (*/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: