Banjir Akibat Tanggul Situ Marta Jebol Rusak Sejumlah Fasilitas Umum

Banjir Akibat Tanggul Situ Marta Jebol Rusak Sejumlah Fasilitas Umum

Pakai Dana Tanggap Bencana PURBALINGGA - Banjir di Desa Munjul, Kecamatan Kutasari pada Kamis (16/2) petang lalu, mengakibatkan kerusakan sejumlah fasilitas umum. Selain itu, banjir juga menggenangi 24 rumah dan membuat 99 jiwa sempat mengungsi. Berdasakan data Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, bencana banjir yang diakibatkan jebolnya saluran irigasi Situ Marta di Desa Kutasari, merusak aspal Jalan Raya Kutasari sepanjang 50 meter. Selain itu, guardrail atau rambu pembatas tepi jalan juga rusak. Rambu lalu lintas penunjuk jalan roboh. Banjir juga mengancam ruas Jalan Raya Kutasari, karena di beberapa bagian jalan talud penguat yang berada di saluran irigasi ikut tergerus air bah. "Saat ini, kami masih menghitung kerugian yang diakibatkan bencana banjir. Pendataan awal tak ada rumah yang rusak parah, hanya sejumlah fasilitas umum yang rusak dan membutuhkan penanganan secepatnya," ujar Kepala BPBD Kabupaten Purbalingga Satya Giri Podo kepada Radarmas, saat mendampingi Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengunjungi lokasi banjir, kemarin (17/2). Dia menjelaskan, penyebab banjir adalah curah hujan yang cukup tinggi yang mengakibatkan jebolnya saluran irigasi Situ Marta. "Air yang seharusnya dialirkan ke saluran irigasi, justru berbelok arah dan tumpah ke jalan dan menggenangi pemukiman," jelasnya. Sementara ini, BPBD akan melakukan penanganan sementara dengan membuat tanggul irigasi darurat menggunakan karung yang diisi pasir dan diperkuat dengan bambu. "Sembari menunggu perbaikan permanen," imbuhnya. Kades Munjul Muhammad Yani mengatakan, selama 24 jam melakukan siaga di kawasan yang terkena banjir. Pasalnya, warga khawatir banjir semakin meninggi. Warga yang rumahnya mulai kemasukan air disarankan untuk tinggal di tempat yang lebih aman. “Kami juga meminta warga melakukan ronda. Ini dilakukan untuk mengantisipasi hujan yang turun,” lanjutnya. Camat Kutasari Raditya Widayaka mengatakan, luapan air berangsur-angsur surut ketika hujan reda. Mengenai kerugian material akibat banjir tersebut masih dirinci. Terkait penanganan paska banjir, pihaknya segera melakukan pengecekan terhadap kondisi warga yang rumahnya terendam. “Kami berkoordinasi dengan BPBD untuk penanganan warga yang terkena banjir,” imbuhnya. Bupati H Tasdi SH MM meminta agar segera dilakukan penanganan agar banjir tidak terjadi lagi. Dia meminta dinas teknis segera memperbaiki saluran irigasi yang jebol. “Saya juga meminta agar saluran irigasi dicek. Jangan sampai ada yang sudah lapuk dan tua tapi tidak terdeteksi. Karena jika terkena air bisa jebol dan menyebabkan banjir,” ujarnya. Bupati juga meminta tanggul yang jebol secepatnya diperbaiki. "Akan diperbaiki menggunakan dana tanggap bencana. Sehingga bisa cepat tertangani. Kalau tak segera ditangani, bencana lebih besar kemungkinan bisa terjadi," katanya. (tya/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: