Santap Ayam, 60 Warga Mrebet Purbalingga Keracunan

Santap Ayam, 60 Warga Mrebet Purbalingga Keracunan

PURBALINGGA- Warga Desa Serayu Larangan Kecamatan Mrebet, Purbalingga dibuat heboh. Sedikitnya, 60 warga desa tersebut mengalami keracunan usai menyantap masakan ayam panggang dan rica-rica. Hingga Kamis (9/2) malam, puluhan warga masih dibawa dan harus dirawat di rumah sakit. Kepala Desa Serayu Larangan Krisno Yuwono bersama Kaur Kesra Ahmad Yusuf menuturkan, warga keracunan setelah mengkonsumsi ayam panggang yang dijual oleh Sukarti. Olahan ayam itu biasanya dijajakan berkeliling desa, dan juga ke tempat para pekerja plasma rambut. Suami dari Sukarti yang bernama Janatin juga menjadi korban keracunan. Krisno menuturkan, warganya itu menyatap ayam panggang dan ayam rica- rica pada Rabu (8/2) siang. Keesokan harinya, Kamis (9/2), puluhan warga yang bekerja di perusahaan plasma rambut di desa mereka mulai mengalami gejala keracunan. Mereka mengaku mual, pusing-pusing, dan demam hebat. Data yang dihimpun Radarmas, tak kurang dari 60 warga sejak Kamis siang hingga malam harus dilarikan ke Puskesmas Serayu Larangan Mrebet. Mereka kemudian dirujuk ke RS dr Goeteng Tarunadibrata, PKU Muhammadiyah Bobotsari dan PMI Purbalingga. Hingga pukul 23.00 semalam, masih ada korban yang dirujuk. Puluhan ambulans pun disiagakan. "Kejadiannya berawal pada hari Rabu ketika memasuki waktu makan siang. Beberapa orang membeli ayam panggang dan rica- rica langganan mereka yang bersumber dari rumah Janatin, warga RT 2 RW 2 Desa Serayu Larangan," kata Krisno. Malam harinya, warga yang menyantap makanan itu mulai merasakan sakit, tapi dianggap masuk angin bisa. Kemudian pada Kamis pagi, beberapa orang mulai mengalami pusing, mual dan diare hebat dan demam tinggi. "Mereka lantas dilarikan ke Puskesmas Serayu Larangan," kata Krisno. Beberapa dokter yang sengaja didatangkan ke Puskesmas Serayu Larangan mulai merujuk warga ke pusat pelayanan medis yang lebih besar. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Purbalingga drg Hanung Wikantono MPPM mengatakan, kemungkinan jumlah korban semakin bertambah. Pasien segera dirujuk ke rumah sakit karena kapasitas Puskesmas Serayu Larangan sudah tidak mampu menampungnya. "Kami masih mengumpulkan sampel sisa makanan dan sampel yang keluar dari mulut pasien. Kami belum bisa kami pastikan apakah karena bakteri maupun zat kimia lainnya," kata dia. Hanung mengatakan, DKK segera mengirim sampel makanan itu ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan. Hasilnya akan dicek untuk mengetahui penyebab utama dugaan keracunan itu. Salah satu pasien anak- anak, Ijah (5) mengaku jika dia terus mual dan pusing serta muntah. Padahal dia hanya makan ayam sedikit. Siswa salah satu PAUD di desa setempat itu semalam hanya terkulai lemas menunggu dirujuk. (amr/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: