Maret, Pedagang Ditarget Mulai Menempati Pasar Bobotsari
PURBALINGGA - Pemindahan pedagang dari lokasi darurat ke pasar baru Bobotsari ditargetkan terlaksana pada Maret 2017. Sehingga, para pedagang bisa menempati pasar baru sebelum bulan Ramadan dan Idul Fitri, bulan Juni mendatang. Hal itu, terungkap di sela-sela kunjungan Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM dan jajaran terkait di Pasar Bobotsari, akhir pekan lalu. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga Drs Sidik Purwanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan persiapan untuk persiapan pemindahan pegadang, maret mendatang. "Diantaranya, adalah dengan melakukan pembenahan di beberapa bagian pasar," katanya kepada Radarmas. Sejumlah kekurangan itu antara lain jumlah kios yang masih kurang 64 buah, menyesuaikan dengan jumlah pedagang kios yang ada. Kemudian masih ada tempat yang bocor dan kemasukan air saat terjadi hujan. Pembenahan beberapa kekurangan dilakukan oleh pihak rekanan karena masih dalam tahap masa pemeliharaan. Pembenahan diluar kontrak dengan pihak rekanan akan dilakukan bertahap oleh Dinperindag. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Bobotsari, Puput Adi Purnomo menyambut baik kejelasan pemindahan pedagang pasar Bobotsari ke pasar baru. “Kami menyambut baik keputusan Bupati yang akan memindahkan pedagang paling lambat bulan Maret 2017. Sehingga para pedagang pada lebaran mendatang sudah bisa berjualan dengan tenang di tempat baru,” ujarnya. Terkait kekurangan kios dan beberapa bagian bangunan yang masih belum sempurna menurutnya, bisa dimaklumi. Apalagi, Pemkab akan membenahi kekurangan di sejumlah tempat tersebut. “Yang jelas, para pedagang sudah ingin berjualan di tempat baru, sudah bosan di tempat darurat yang kurang nyaman,” ujarnya. Sebelumnya, pada Minggu pertama Januari ini, Komisi II DPRD Purbalingga melakukan kunjungan ke pasar Bobotsari. Komisi II menemukan sejumlah kekurangsempurnaan seperti adanya keramik yang pecah, air masuk ruangan jika hujan besar, bocor pada bagian atas gedung, kios yang terhalang pilar besar, dan soal pintu. Selain itu, masih ada 64 pedagang yang tidak kebagian kios maupun lokasi berdagang. Pasca kunjungan Komisi II, pihak rekanan langsung mengganti dan memperbaiki sejumlah kekurangan. Saat kunjungan Bupati dan jajarannya tersebut, terlihat sejumlah pekerja sedang memperbaiki keramik yang pecah dan membersihkan lantai dari sisa semen. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: