Rp 420 Juta untuk "Permak" Tugu Batas Purbalingga - Sokaraja

Rp 420 Juta untuk

Tulisan Sayonara Dipertahankan PURBALINGGA - Tugu batas Purbalingga-Sokaraja bakal direnovasi agar tampil lebih cantik. Rencana penataan tugu batas bakal dilakukan tahun ini dengan anggaran Rp 420 juta dari APBD Induk 2016. Kasi Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Purbalingga Tri Nuryanto mengatakan, rencana penataan tugu batas yang akan dilakukan meliputi renovasi pagar tugu batas, pemasangan running text dan lainnya. Rencana ini sudah mendekati 100 persen untuk segera dikerjakan. gerbang-sayonara "Masuk dalam pemeliharaan taman yang anggaran Rp 480 juta. Untuk tugu batas sendiri Rp 420 juta," katanya. Ia mengatakan, yang akan berbeda dengan tampilan tugu batas yakni pemasangan running text. Untuk running text menghabiskan biaya Rp 70 juta. Pemasangan running text untuk mempermudah sosialisai program Pemkab Purbalingga atau kata sambutan jika ada gubernur atau pejabat lain yang berkunjung ke Purbalingga. "Tampilannya jadi lebih modern. Pengerjaannya kapan masih kami matangkan rencananya. Tahun ini rampung sehingga tahun 2017 tampilan tugu batas di Jompo sudah berubah," ungkapnya. Hal yang tetap dipertahankan, kata Nuryanto, yakni tulisan Sayonara yang sudah menjadi ciri khas tugu batas Jompo. Namun diakui, penataan yang serupa belum bisa dilakukan untuk tugu batas di Bukateja. "Tujuannya agar tugu batas tampil lebih cantik dan menarik. Karena tugu batas ini kan termasuk bagian penting, pintu masuk ke Purbalingga dari daerah lain," ungkapnya. Meski tugu batas bakal dipercantik, untuk trotoar di sepanjang ruas jalan Jompo, Kecamatan Kalimanah yang tak jauh dari tugu batas Sayonara antara Purbalingga-Sokaraja kurang perawatan. Anggaran pemeliharaan, termasuk pengecatan dan tambal yang dialokasikan sebesar Rp 200 juta dari APBD Induk 2016, hanya untuk pemeliharaan trotoar di wilayah perkotaan atau Kecamatan Purbalingga. "Memang tak tersentuh. Begitu juga sejumlah trotoar di Bukateja, Mrebet dan Bobotsari. Memang saya akui, kami belum bisa optimal," katanya. (ziz/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: