Misdar, Penyandang Tuna Netra yang Bertahun-Tahun Menabung Agar Bisa Berkurban
Kumpulan Uang Selama 11 Tahun Demi Beli Sapi Perayaan Idul Adha menjadi hari yang membahagiakan bagi umat muslim yang bisa berkurban. Jika orang yang sudah memiliki uang berlebih bisa dengan mudah membeli hewan kurban, namun tidak bagi Misdar. Dia harus mengumpulkan uang sejak 11 tahun lalu. AMARULLAH NURCAHYO, Purbalingga Memasuki halaman yang cukup luas dengan teduhnya pohon Duku, wartawan koran ini dipersilakan masuk oleh pemilik rumah. Bangunan permanen di RT 1 RW 1 Desa Karangklesem Kecamatan Kutasari ini merupakan rumah Misdar (60). Meski menyandang tuna netra, namun sambutan hangat dan kekeluargaan langsung menyapa. Misdar, pria yang saat ini tinggal bersama kakaknya, Sumiarto alias Kiron mulai membuka percakapan. Usai mengenalkan diri, dia bercerita jika saat ini sudah bisa menyembelih hewan kurban sendiri. Tak tanggung-tanggung, seekor sapi seharga lebih dari Rp 15 juta bisa dibelinya. Tak malu, lelaki tua ini mengaku uang yang dibelikan sapi murni miliknya. Sejak tahun 2005, dia mulai mengumpulkan uang untuk berkurban. Tak ada rasa pesimis. Dia tetap ulet mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Uang itu didapat dari beberapa orang yang melihat kondisi Misdar yang kesulitan saat akan menuju ke pasar maupun musala. “Ada saja yang namanya rezeki dari Allah SWT. Saat ada orang yang iba melihat saya dan memberikan uang, saya simpan melalui kakak lelaki saya, Kiron,” ungkapnya mengawali kisah hidupnya. Saat uangnya mencapai Rp 350 ribu, dia berusaha membeli seekor kambing untuk dipelihara. Ketika kambingnya beranak, dia menjual dan kembali mengumpulkan uangnya. Namun karena harga sapi masih jauh diatas uang yang dimiliki, Misdar tetap sabar dan tak lelah mengumpulkan uang. “Alhamdulillah, sampai Agustus kemarin sudah terkumpul Rp 15 juta. Atas bantuan penjual ternak sapi Pak Sutarno, saya bisa membeli sapi yang memenuhi syarat hewan kurban. Ini niat kuat saya harus bisa berkurban,” tambah pria yang sudah hafal 7 juz Alquran. Misdar mengaku, dia tidak berniat pamer maupun sombong. Justru sangat ikhlas dan tidak ada beban. “Saya sangat terharu dan bisa membahagiakan kerabat saya yang sejak dulu mungkin tak mengira bisa melihat saya seperti ini. Hidup hanya sebentar, maka perbanyaklah amal yang baik,” tuturnya lirih. (*/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: