Belum Diproduksi Masal, Yoghurt Susu Jagung Desa Munjul Kutasari Purbalingga Sudah kebanjiran Pesanan
Menikmati yoghurt yang berbahan utama susu mungkin sudah biasa. Namun yoghurt dengan bahan dasar susu jagung mungkin banyak yang belum mencoba. Produk Yoghurt susu jagung ini kini tengah dikembangkan warga di Desa Munjul, Kecamatan Kutasari. Adalah Kades Munjul, Muhammad Yani, yang tengah merintis usaha yoghurt susu jagung. ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga Wilayah Kecamatan Kutasari termasuk Desa Munjul, merupakan penghasil jagung terbesar di Kabupaten Purbalingga bahkan di Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kutasari merupakan daerah tertinggi kedua di Jawa Tengah dengan tingkat produksi jagung. Lebih dari 90 persen produksi jagung di Kabupaten Purbalingga hingga bulan Juli, sebanyak 36.220 ton berasal dari Kutasari. Atas dasar tersebut, Muhammad Yani yang sebelumnya bersama dengan sang istri memproduksi yoghurt berbahan dasar susu sapi dan kambing etawa, mencoba membuat produk yang sama tetapi berbahan dasar utama jagung. Sebab sebelumnya sudah ada pelatihan dari Universitas Jendral Soedirman (Unsoed), yang mengajari warga membuat susu jagung. Dengan bimbingan ahli dari Unsoed, akhirnya tercipta yoghrut susu jagung. "Meski diberi nama yoghrut susu jagung, kami tetap memakai bahan dari susu sapi. Yakni susu skim untuk campuran pembuatan yoghurt susu jagung. Sebab jika tidak dicampur, tidak akan jadi yoghurt susu jagung," jelasnya. Rasa yang dihasilkan yoghurt susu jagung juga serupa dengan yoghurt susu sapi atau susu kambing etawa. "Rasanya jagung manis. Jadi rasanya cukup enak dan unik, asam dipadu dengan manis jagung," ujarnya. Sambutan masyarakat terhadap produk minuman baru ini cukup bagus. "Meski kami belum bisa memproduksi secara masal. Pesanan yoghurt susu jagung sudah mulai banyak," katanya. Tak hanya itu, untuk membuat produk minuman baru ini secara masal pihaknya masih terkendala dengan perizinan. Sebab syarat untuk bisa berproduksi masal dan bisa dipasarkan di pasar modern, harus memiliki sertifikasi dari BP POM RI. Padahal untuk mengurus izin tidak mudah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Sementara ini, kami memproduksi yoghurt susu jagung berdasarkan pesanan saja," tuturnya. Saat acara penilaian lomba tani tingkat provinsi di Desa Kutasari, anggota tim verifikasi dari Kementan RI Dani Permadi mengaku kagum dengan produk berbahan dasar jagung dari warga. Salah satunya yoghurt susu jagung yang dikenalkan warga Desa Munjul. "Ini membutikan kreativitas warga cukup tinggi. Mereka ingin memberikan nilai lebih terhadap jagung yang banyak dihasilkan di desa mereka. Saya sangat mendukung hal ini, ini bisa menjadi contoh di daerah lain," jelasnya. (*/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: