Bertahun-Tahun Tidur Bersama Sampah, Nenek Renta Warga Purbalingga Kidul Bergantung Hidup Dari Tetangga

Bertahun-Tahun Tidur Bersama Sampah, Nenek Renta Warga Purbalingga Kidul Bergantung Hidup Dari Tetangga

PURBALINGGA - Perempuan renta bernama Sumeh (73), warga RT 1 RW 1 Gang Jengkol Kelurahan Purbalingga Kidul Kecamatan Purbalingga, sudah bertahun-tahun tidur dengan sampah dan barang rongsokan. Meski tinggal di rumah permanen dan tak jauh dari pusat pemerintahan, namun Sumeh yang sudah sebatang kara hanya menggantungkan hidupnya dari tetangga yang memberi makan setiap hari. Koordinator Kesehatan Kelurahan Purbalingga Kidul Partiah mengatakan, di rumah Sumeh yang sudah mengalami kerusakan di beberapa bagian menumpuk sampah plastik. Selain itu bau tak sedap muncul ketika pintu depan rumah yang sudah patah engselnya dibuka. Bertahun-Tahun-Tidur-Bareng-Sampah “Hampir setiap hari warga yang juga tetangganya menaruh nasi bungkus dan satu botol teh hangat di pagar rumah. Dia tidak makan jika tidak ada yang memberi. Namun ketika warga meminta rumah nenek dibereskan, dia tidak mau,” katanya, Jumat (26/8). Kondisi itu menurutnya sudah dialami sejak Pasar Purbalingga dibongkar dan dipindah ke Pasar Segamas. Sumeh yang dulunya pedagang di pasar, kemungkinan jatuh pailit dan bercerai dengan suaminya. Di lingkungan itu, Sumeh tidak memiliki saudara maupun kerabat dekat. Kabarnya, saudara paling dekat ada di Kabupaten Wonosobo. Itupun kabarnya sudah menyerahkaan semuanya kepada warga untuk menjaga rumah dan Sumeh. Partiah khawatir, karena sebatangkara jika terjadi apa-apa tidak ada yang mengetahui. Saat wartawan Radarmas menyambangi rumah Sumeh, dia tidak berada di rumah. Warga juga tak melihat keberadaan Sumeh. “Kadang saat pergi tidak pamit dan saat pulang juga warga tidak mengetahui. Saat di rumah juga kadang sepi jika dipanggil, padahal saat tetangga masuk ke dalam sedang tiduran berdekatan dengan tumpukan sampah,” tambahnya. Warga berharap, pemerintah bisa melakukan peninjauan ke lokasi. Selain berada di wilayah kota, warga juga khawatir dengan kondisi Sumeh. Hingga saat ini belum ada yang memberikan tawaran bantuan pemindahan ke panti jompo maupun ke rehabilitasi sosial. Lurah Purbalingga Kidul, Yunus mengaku sudah pernah mendatangi lokasi dan Sumeh diduga mengalami gangguan ingatan. Bahkan menurut Yunus, saat Sumeh diajak untuk membenahi rumahnya, dia tidak bersedia dan marah-marah. "Kami akan berupaya berkoordinasi dengan dinas terkait agar bisa menangani bersama. Misalnya ke panti rehab atau panti jompo," katanya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: