Diduga Masalah Keluarga, Warga Kemangkon Nekat Gantung Diri
KEMANGKON - Yasmiarjo (65) warga Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya, Jumat (22/7). Diduga aksi nekat tersebut dilakukan karena korban menanggung masalah keluarga yang cukup lama. Korban kabarnya juga kerap berniat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Kapolsek Kemangkon, AKP Siswanto SIP mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh istrinya, Kaspini (55) sekitar pukul 11.00. Posisi korban sudah menggantung di bawah slerek atau kelir dalam rumah setinggi 2,7 meter. Rumah yang dihuni oleh tiga orang termasuk satu anak lelaki korban saat itu sepi. “Istri korban mengetahui suaminya sudah gantung diri usai dari warung membeli keperluan untuk memasak. Sedangkan satu anaknya bernama Parsono sedang ke sungai mencaari pasir. Kami langsung melakukan olah TKP untuk memastikan kematian korban,” kata Kapolsek. Polisi kemudian memeriksa saksi- saksi termasuk tetangga korban dan keluarga. Dari hasil sementara, diketahui korban sedang memiliki masalah keluarga. Kemungkinan karena berpikiran pendek, akhirnya nekat mengakhiri hidupnya. “Korban menggunakan tali nilon warga kuning sepanjang 2,7 meter untuk mengkaitkan ke slerek itu. Kami juga sudah turunkan tim medis dari puskesmas dan memastikan kematin korban karena gantung diri. Tak ada tandaa kekerasan fisik pada tubuh korban,” tambah Siswanto. Kepala Desa Kedungbenda, Tosa mengatakan, korban selama ini seringkali bersikap tertutup kepada masyarakat. Pekerjaan serabutan yang dia lakoni juga sebenarnya ulet dan bagus. Namun masyarakat sempat mendengar niat bunuh diri sudah lama. “Kabarnya memang ada persoalan keluarga. Itu urusan internal mereka. Tidak ada persoalan dengan masyarakat maupun karena dicelakai orang lain,” tegas Tosa. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: