Kesempatan Kerja Masih Jomplang

Kesempatan Kerja Masih Jomplang

Tahun Ini Dinas Tak Gelar Job Fair PURBALINGGA - Lowongan kerja di Kabupaten Purbalingga, saat ini melimpah. Namun, hal itu berlaku untuk kaum perempuan saja. Lowongan kerja untuk kaum pria masih cukup terbatas. Sayangnya, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) tidak menggelar job fair pada tahun ini. FTADinas menglaim, karena lowongan kerja yang melimpah itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, tidak perlu menggelar job fair atau bursa kerja untuk menurunkan angka pengangguran kerja di Kabupaten Purbalingga. Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Seksi Penempatan Kerja, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Suharmanto, pekan lalu. Dia menjelaskan, job fair seringkali menjadi solusi untuk menurunkan angka pengangguran. Yakni, dengan membantu mempertemukan pencari kerja dan pencari tenaga kerja. Namun, karena alasan melimpahnya lowongan pekerjaan di Purbalingga, dari ratusan perusahaan yang ada di Purbalingga, job fair tahun ini ditiadakan. "Sebenarnya sebelum penetapan anggaran, kami ditawari untuk menyelenggarakan job fair, namun karena anggaran yang nanggung, sehingga kami tolak. Lagi pula tanpa job fair-pun di Purbalingga sudah banyak lowongan pekerjaan," jelasnya. Dia menambahkan, dari 407 perusahaan di Purbalingga hampir setiap harinya, selalu membuka lowongan pekerjaan, baik untuk pria maupun wanita. Dengan demikian masyarakat Purbalingga bisa dengan mudah mengakses lowongan kerja. "Di setiap SMK juga biasanya sudah ada BKK (Bursa Kerja Khusus, red) jika ingin kerja di luar kota. Dari kami juga punya program AKAD (Antar Kerja Antar Daerah, red) bagi yang berpendidikan rendah namun ingin bekerja dan mendapatkan upah layak bisa ikut program ini. Yaitu dengan bekerja di Perkebunan Sawit di Kalimantan. Jumlah kebutuhan tidak dibatasi," lanjutnya. Tak hanya itu, melimpahnya lapangan pekerjaan di dalam kabupaten ini juga dikalim menekan minat pencari kerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Berdasarkan data yang ia miliki jumlah TKI Purbalingga yang terdaftar saat ini hanya 150 orang. Angka tersebut dinilainya sangat sedikit jika dibandingkan kabupaten lain. Ketua Komisi III DPRD Purbalingga, HR Bambang Irawan menilai, meski lowongan pekerjaan mulai banyak di Purbalingga, namun masih didominasi untuk tenaga kerja wanita. Khususnya untuk sektor PMA rambut yang masih “njomplang” jumlahnya. Alias peluang perempuan dalam mendapatkan pekerjaan jauh lebih besar. “Kami tidak sepakat jika saat ini dikatakan peluang tenaga kerja pria mendapatkan pekerjaan sudah berimbang dengan perempuan. Khususnya di Kabupaten Purbalingga. Masih diperlukan upaya pemerintah melakukan langkah agar tercipta lapangan kerja yang cukup untuk laki- laki,” kata politisi PDI Perjuangan Purbalingga ini, kemarin. Dia berharap kepemimpinan yang baru ini bisa membuka ppeluang investor masuk dan banyak menyerap tenaga kerja laki- laki. Karena harus diakui jika hanya mengandalkan industri PMA rambut, masih didominasi perempuan. “Kami optimis jika semakin banyak investor yang membuka peluang pria bekerja, maka jumlah lapangan kerja antara pria dan wanita di sisi industri, akan semakin berimbang. Namun saat ini benar- benar masih kurang,” imbuhnya. (tya/amr/bdg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: