Segera Tambah Tiga Unit Mesin Penghancur Residu di TPST Kedungrandu

Segera Tambah Tiga Unit Mesin Penghancur Residu di TPST Kedungrandu

Foto Dimas Prabowo/Radar Banyumas PURWOKERTO - Pengolahan sampah di Kabupaten Banyumas dikelola di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Dan diusahakan tidak ada yang keluar dari TPST ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan begitu, dibutuhkan mesin pirolisis untuk menghancurkan sampah residu yang sulit hancur. Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas, Wilopo Untung Handoyo mengatakan, tahun ini direncanakan tambah mesin pirolisis tiga unit. Sampai sekarang yang ada mesin pirolisis di Kabupaten Banyumas baru ada di Kedungrandu, Karangcegak, Sokanegara, TPA BLE Wlahar, dan Rempoah. "Dirasa masih kurang, karena sampah residu pasti ada setiap hari," katanya. Dia menyampaikan, pembakaran sampah residu harus dilakukan dengan mesin pirolisis, agar lebih maksimal. Jika belum ada mesin pirolisis, bisa dikirim ke PDU yang sudah memiliki mesin pirolisis. Foto Dimas Prabowo/Radar Banyumas "Kalau bisa tidak membakar sendiri karena bisa mencemari lingkungan," ujarnya. Dalam sehari di Pusat Daur Ulang (PDU) Sokanegara, menghasilkan lebih dari 10 kubik abu dari sampah residu. Itu merupakan sampah residu kering. Sedangkan sampah residu basah menghasilkan abu sampai 10 kubik. "Kalau residu basah dicampur RDF kering, untuk nyerap kadar airnya," ujar Operator Mesin Pirolisis PDU Sokanegara, Imam. Dia mengatakan, setiap hari pasti ada sampah residu yang masuk. Seperti kain, tas, dan paling banyak yaitu diapers. https://radarbanyumas.co.id/peternak-magot-tpst-kembali-bangkit-pasca-banjir/ Hasil abu residu ada abu kasar dan halus. Kedua jenis abu hasil sampah residu, saat ini hanya disimpan di PDU Sokanegara. Belum ada pengolahan selanjutnya. Bisa juga untuk tanaman, atau bahan baku pembuatan paving. "Tapi di PDU Sokanegara sampai sekarang masih disimpan," pungkas Imam. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: