Jalan Rusak di Kalibening, Perbaikan Tertunda karena Refocusing

Ruas jalan Sikumpul jalur PKU Kalibening.-PUJUD/RADARMAS-
BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Warga Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, masih harus menghadapi kenyataan pahit: jalan utama yang rusak parah belum juga diperbaiki. Ruas jalan antara tugu depan SMPN Kalibening hingga Perempatan Srengseng menjadi lintasan berbahaya, terlebih saat musim hujan.
“Kalau hujan, lubangnya tertutup air. Sudah banyak pengendara jatuh di sini,” kata Ahmad Syarif, 42 tahun, warga Desa Kalibening, Jumat, (9/5/2025).
Ia, mengaku melewati jalur itu setiap hari untuk mengantar anaknya ke sekolah.
Kerusakan bukan hal baru. Menurut Ahmad, kondisi jalan tersebut sudah bertahun-tahun rusak dan makin hari makin parah. Padahal, jalan itu sangat vital karena menjadi penghubung antar desa, akses menuju sekolah, dan jalur ambulans ke PKU Muhammadiyah Kalibening.
BACA JUGA:Job Fair Masuk Kecamatan, Banjarnegara Uji Format Baru untuk Perangi Pengangguran
BACA JUGA:Empat Desa Baru Jadi Target Antikorupsi, Banjarnegara Luncurkan Sistem Pemantauan Terbuka
“Mobil ambulans pun kadang harus pelan-pelan, karena jalannya parah,” imbuhnya.
Keluhan serupa datang dari Santoso, warga lain yang menyayangkan lambannya respons pemerintah. “Sudah bertahun-tahun rusak, belum ada tanda-tanda perbaikan,” ujarnya.
Masalah jalan rusak ini sempat menjadi bahan perbincangan di media sosial. Unggahan berisi foto dan video kondisi jalan viral di kalangan warganet lokal, dengan banyak komentar bernada kritik terhadap lambatnya penanganan dari pemerintah daerah.
Sekretaris DPUPR Banjarnegara, Arkom Al Fahmi mengakui, ruas tersebut memang masuk dalam daftar perbaikan tahun ini. Namun rencana itu terganjal pengalihan anggaran.
“Ruas jalan depan PKU Muhammadiyah Kalibening seharusnya ditangani tahun ini, tapi anggarannya dialihkan atau kena refocusing,” jelas
Refocusing atau pengalihan anggaran, menurut Arkom, merupakan bagian dari kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025 yang dilakukan pemerintah pusat. Akibatnya, proyek-proyek infrastruktur yang dinilai non-prioritas sementara ditunda.
Warga berharap perbaikan tidak terus-menerus tertunda. Jalan yang rusak tidak hanya mengganggu aktivitas, tetapi juga berisiko terhadap keselamatan jiwa, terutama saat digunakan oleh kendaraan darurat dan pelajar. Sementara itu, rasa frustrasi warga makin besar seiring tidak adanya kejelasan waktu perbaikan. (jud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: