Potensi Sangat Besar, Desa di Kabupaten Purbalingga Harus Didorong Kegiatan Inovatif

Presentasi Lomba TTG yang digelar secara daring di Podcast Media Center Dinkominfo Purbalingga, yang dilakukan oleh Tri Bowo dan rekannya Nur Hayati.-Aditya/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Potensi desa di Kabupaten Purbalingga yang sangat besar, harus terus didorong melalui kegiatan inovatif seperti lomba TTG atau Teknologi Tepat Guna. Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dinpermasdes Kabupaten Purbalingga Eko Juli Purnomo.
"Kami berharap Lomba TTG dapat menjadi pemantik semangat desa-desa lain untuk terus berinovasi," katany.
Dia menjelaskan, Dinpermasdes akan terus mendukung tumbuhnya kreativitas masyarakat desa sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Purbalingga.
Dia menambahkan,dengan keikutsertaan Posyantekdes Artansi Chandra Kahuripan dalam ajang tingkat provinsi. Membuktikan, Purbalingga kembali menunjukkan bahwa inovasi berbasis desa dapat tumbuh dan bersaing secara positif.
BACA JUGA:Enam Program Inovasi Purbalingga Maju Kompetisi IPP 2023 di KemenPAN RB
BACA JUGA:Peringkat 6 Jateng, Inovasi OPD Jadi Penilaian SPBE
"Inisiatif seperti ini menjadi harapan baru bagi pembangunan desa yang lebih mandiri serta mampu berdaya saing," tambahnya.
Diketahui dalam lomba TTG tingkat Jawa Tengah 2025, Kabupaten Purbalingga diwakili oleh Tri Bowo Pangestika, petani milenial dari Desa Karangpucung, Kecamatan Kertanegara.
Dia mengikuti kategori Pos Pelayanan Teknologi Desa (Posyantekdes) Berprestasi, melalui Posyantekdes Artansi Chandra Kahuripan yang dipimpinnya.
Diungkapkan, salah satu unggulan Posyantekdes Artansi Chandra Kahuripan adalah pengembangan kawasan pertanian terintegrasi bernama Artansi Chandra Kahuripan. Hal itu, telah menjadi pusat edukasi dan bahkan beberapa kali menjadi tujuan studi tiru dari berbagai daerah.
BACA JUGA:Selamat! Juara Inovasi Tingkat TTG Provinsi Jawa Tengah, Desa Karangpucung Maju ke Tingkat Nasional
BACA JUGA:Butuh Waktu, Inovasi Nyamuk Wolbachia Belum Diterapkan di Purbalingga
Saat ini, Posyantekdes Artansi Chandra Kahuripan memiliki lebih dari 130 orang pengurus aktif yang terlibat dalam pengelolaan dan pengembangan teknologi tepat guna.
Menurutnya, jumlah ini menunjukkan antusiasme dan partisipasi tinggi dari masyarakat desa terhadap inovasi di sektor pertanian, khususnya anak muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: